Friday, June 13, 2008

Loyalitas dan bubur kacang hijau

Friday, June 13, 2008
Pada seminar providing services to Small Medium Enterprise, ada 1 hal yang sangat unik dari salah satu pembicaranya, pak Dahrul. Yang menggunakan manajemen kekeluargaan dalam usahanya dengan menjalin rasa kekeluargaan antara pekerja dan atasan. Dia memposisikan diri bukan sebagai atasan tapi sebagai "saudara" sehingga pekerjanya benar-benar merasakan suasana dan kondisi yang nyaman dalam bekerja, Peningkatan loyalitas terhadap pak Dahrul.
Dalam sebulan biasanya pak Dahrul "menjamu" para karyawannya dengan bubur kacang hijau

" bubur kacang hijau itu murah, tapi khasiatnya tidak murah jika dipakai pada situasi dan kondisi yang tepat"

sebagai ungkapan kekeluargaan , dia merangkul karyawan-karyawannya dan bahkan bagi beberapa yang tunawisma, dia mempersilahkannya untuk tinggal bersama dirinya. Pak Dahrul bahkan berkata bahwa 1 rumah ditinggali oleh 50an orang. Hal yang sangat jarang dan langka untuk kota selevel Jakarta. Masih ada orang dengan pemikiran kekeluargaan. Tentu saja, pak Dahrul juga merupakan orang desa dan merasakan getirnya hidup. Oleh sebab itu dia tetap membawa kebaikan manajemen "kekeluargaan" ke dalam bisnisnya.
Hal-hal seperti ini tidak diajarkan oleh lembaga pendidikan manapun dan merupakan hal yang berharga untuk kita pelajari.
Saya seringkali memperhatikan mama saya membeli kue sore-sore dan ditawarkan kepada karyawan di toko. Tadinya saya heran dan bertahan dengan keegoisan berkata "buat apa". Sekarang saya sudah dewasa dan tahu makna dari hal tersebut, ini tidak lain merupakan ungkapan kekeluargaan. (Walaupun mama saya seringkali marah-marah terhadap karyawannya)
Manfaatnya, kekuatannya sangat besar.....
Rasa dihargai dan rasa dicintai dari si karyawan akan sangat besar dan kemudian berdampak pada loyalitas yang tinggi.
Dalam benak para karyawan mungkin akan terlintas hal-hal seperti ini
"boss saya baik sekali"
"Saya merasa dihargai dan dicintai"
"Syukurlah , Bos masih memperhatikan bawahannya yang orang kecil ini"

Memang benar kata pak Dahrul, sangat besar manfaatnya. Walaupun hanya makanan murah dan beberapa kali saja dalam sebulan bubur kacang tersebut mampu memberikan dampak yang besar, Sama halnya dengan kue-kue sore hari dari mama saya untuk karyawannya

Berbicara tentang hubungan atasan-karyawan , majikan pembantu. Saya teringat sekali dengan dosen saya yang menganut kesetaraan dalam rumah tangganya. Pembantunya diharuskan makan semeja dengan dia dan juga anak-anaknya ketika menyuruh pembantunya harus mengatakan "Tolong , pak ......" . Hal yang sangat kecil sekali dan jarang diperhatikan oleh kita.
akan sangat berbeda untuk berkata
"tolong, pak sugi bawain koper saya ya..." dengan
"bawain koper saya pak"

Manakah yang akan menyejukkan hati orang dan membuat orang lebih respek dan mau melakukan permintaan anda ? sudah tentu yang pertama.
si pembantu yang sadar diri mungkin tidak protes karena memang dia menganggap majikan layak buat nyuruh2 dia. tapi akan lebih baik lagi jika majikan tidak memandang rendah dan memposisikan karyawannya pada tingkat yang sama dengan dia.
Orang akan merasa dihargai, karena merasa dihargai, maka orang akan menghargai anda/permintaan anda juga





0 comments:

Post a Comment

 
Albert Wu ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates