"Do your best and let the God do the rest"
Yeah itulah kata-kata populer yang saya dengar dari beberapa orang yang religius. Bukannya menjadi orang yang munafik, tapi mengharapkan Tuhan saja tidak cukup jika kita hanya bisa melakukan yang terbaik pekerjaan kita sehari-hari. Tahukah bahwa kata-kata ini seringkali menyesatkan kita , dalam pemikiran bawah sadar kita terbersit rasa "aman" karena telah melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita sementara kita berdoa agar Tuhan ikut campur dalam pekerjaan kita dan menyempurnakan pekerjaan kita.
Classic fallacy,
Jika seandainya seorang pelajar mempunyai target untuk mendapatkan nilai 10
dalam ujian dia merasa sudah melakukan yang terbaik, namun ternyata hal berkata lain dan dia tidak berhasil mendapatkan nilai 10. apakah hal tersebut dapat kita katakan sebagai "God do the rest ?" hohoho, hal ini mungkin akan membuat kita menyalahkan Tuhan.
persepsi "My best I can do" bagi sebagian orang mungkin berbeda-beda jika ditanyakan pada tipe orang yang :
- Climbers
- Campers
- Quitters
Saya punya pandangan sendiri mengenai filosofi ini, Bagaimana kalau kita mengatakan
"Do your best as if as God don't do the rest"
maka kita akan bersunguh-sunguh sekali dalam hal ini. Dalam bayangkan kita semuanya harus di push hingga ke limit dari performa kita. Secara tidak langsung akan memberikan input kepada alam bawah sadar kita untuk berlaku demikian dan bahkan orang yang punya tendesi menjadi Quitter dapat menjadi seorang Climber
0 comments:
Post a Comment