Soichiro Honda merupakan tokoh idola saya yang sangat saya kagumi, terutama cerita tentang kemauannya dalam berenang , menelan ikan madaka dan beberapa faktor pada Soichiro Honda yang membuat saya merasa "senasib". Saya kagum dan salut....
Jika seorang Soichiro Honda bercita-cita menjadi "Napoleon permesinan", maka saya punya cita-cita menjadi Soichiro Honda untuk jaman saya dengan 1 kata "Inovasi"
Berikut adalah Kisah Soichiro Honda :
Soichiro Honda dilahirkan pada tahun 1906 di sebuah desa kecil di Jepang. Pada usia sangat muda pun ia sudah terpesona oleh motor. Sebenarnya jaranglah panggilan seseorang sudah terlihat pada usia begitu muda. Honda menyatakan bahwa pada usia dua atau tiga tahun, ia telah merasa sangat terkesan oleh pemandangan, atau lebih tepat oleh bunyi, sebuah mesin penggilingan tidak jauh dari rumahnya.
“Inilah musik pertamaku. Dari serambi rumah kayu kami, saya dapat melihat kepulan asap biru samar-samar yang keluar dari tempat itu. Pada suatu hari saya minta kakek mengantarku ke sana. Hal itu menjadi kebiasaan...saya menyukai bau bahan bakar yang memenuhi udara, suara-suara letusan seperti petasan, asap yang membubung, dan saya dapat melewatkan waktu berjam-jam dengan berjongkok mengawasi mesin itu sementara kakek dengan tidak sabar memanggilku untuk cepat bangun dan menemani dia berjalan-jalan.”
Honda mewarisi kesenangannya akan mesin dari ayahnya. Sementara keluarga-keluarga lain di desa khusus mencurahkan perhatian mereka pada pertanian. Ayah Honda tertarik pada teknologi baru yang sedang muncul pada pergantian abad. Ia mempunyai bengkel tempat ia mereparasi mesin-mesin pertanian dan kelak membuka reparasi sepeda. Ia boleh dikata melicinkan jalan bagi anak laki-lakinya dengan membawa dia masuk dunia permesinan pada usia sangat muda. Karena kegiatan semacam ini, dalam waktu singkat Honda dipandang sebagai orang luar oleh orang-orang sedesanya yang mencintai ketenangan dan mereka meramalkan bahwa keluarga Honda akan segera bangkrut. Soichiro Honda sendiri sudah sering mendengar ramalan kelam seperti itu. Tetapi setiap kali ia memperlihatkan bahwa suara-suara pesimis ini tidak akan menghancurkan kepercayaan dirinya.
Di sekolah, Honda bukanlah siswa yang cemerlang. Berkat siasat yang licik ia selalu mendapatkan tempat duduk yang tak mudah dilihat oleh gurunya. Di tempat itu ia dapat melamun sesukanya dan mereka-reka aneka penemuan jenius “ Nilaiku jelek di sekolah. Saya tidak bersedih karenanya. Duniaku berputar di tempat lain, di sekitar mesin, motor, dan sepeda....”.
bahwa ia tidak selalu menyukai sekolah mungkin juga disebabkan fisiknya yang lemah dan tidak tampan. Kompleks rendah diri yang timbul karenanya menyebabkan adanya keinginan keras untuk menonjolkan diri melalui cara-cara yang sama sekali berbeda. Riwayat hidup Honda merupakan contoh besarnya pengaruh rasa frustasi.
Ketika masih bocah, Honda sangat menderita karena rendah dirinya. Ia selalu kalah dalam pertandingan olah raga atau perlombaan apapun di desanya. Di sekolah, ia biasanya berhasil menghindari penampilan diri dengan alasan sakit atau dalih apa saja. Cara satu-satunya untuk mengimbangi kekurangannya adalah menggunakan mesin untuk melengkapi apa yang kurang pada tubuhnya. Dari segi inilah ia menuntut balas. Dalam pengakuannya tentang soal ini ia berkata terus terang :
“Saya memasuki kegiatan perlombaan mobil dan sepeda motor karena saya dapat menang dalam bidang ini dan saya senang sekali menang. Dengan tubuhku yang lemah dan tidak berkembang dengan baik, saya dapat menyamai yang lain-lain berkat penggunaan bakat lain, dan saya jatuh cinta pada mesin, yang membantu tubuh saya menang dan membuat saya menjadi juara.”
Pada suatu hari, Honda ingin belajar berenang. Di sekolah, kebanyakan anak yang lebih tua dariku sudah bisa berenang. Maka saya minta salah seorang di antara teman-teman itu untuk menceritakan rahasianya.
“Ah! Tidak ada sulitnya!” kata salah seorang anak besar itu. “Kamu tidak perlu berbuat apa-apa selain menelan medaka dan kamu akan mampu berenang seperti ikan di sungai ”. Medaka adalah suatu jenis ikan kecil, hitam yang tidak terlalu menarik, mirip berudu.
Honda, dengan pikirannya yang lugu, pergi ke sungai lalu menangkap seekor ikan medaka lalu ditelannya, seperti nasehat aneh temannya itu. Sebelumnya ia telah minum banyak air dengan tujuan agar ikan itu diperutnya tidak terlalu menderita sebelum mati. Suatu tindakan yang penuh perasaan!. Kini dengan keyakinan penuh kepercayaan, Honda terjun ke sungai...dan tenggelam! Untung, ia tidak terjun di tempat yang airnya dalam. Sesudah mencoba berkali-kali dan sesudah minum air entah berapa galon, ia terpaksa menghadapi kenyataan : keajaiban itu belum terjadi!. Apakah penasehatnya lupa memberikan suatu tahap yang penting? Mungkin alam memang tidak pernah menghendaki dia dapat berenang seperti anak-anak lain karena tubuhnya yang lemah dan tidak sempurna. Dengan perasaan kecewa, tetapi belum mau menyerah, ia mendatangi anak yang memberikan nasehat itu untuk mengetahui sebab kegagalannya.
“Mungkin kamu sudah terlalu besar,” kata anak itu. “Kembalilah ke sungai, dan telan ikan yang lebih besar. Kali ini pasti berhasl.”
Nasihat ini, selain disampaikan dengan nada penuh keyakinan, terdengar mengandung dasar ilmiah yang masuk akal. Honda pun kembali ke sungai, tetapi percobaan kedua ini pun tidak lebih berhasil. Walaupun begitu, Honda tidak menyerah, ia tidak mau ketinggalan dari anal-anak seusianya yang semua dapat berenang. Ia mulai berlari sepanjang sungai lalu menelan medakanya dan langsung meloncat ke air, lama-lama ia bisa berenang.
Beberapa tahun kemudian saya menyadari bahwa keajaiban pada waktu itu terletak pada kemauan kerasku dan pada percobaan-percobaan yang terus menerus saya lakukan. Dan dengan menelan sekian banyak air sungai saya mulai belajar cara berenang...percaya secara mendalam pada sesuatu memungkinkan kita semua menemukan suatu kekuatan batin yang sangat besar dan melampaui batas-batas kita.
Cerita kekonyolan dari Soichiro Honda mungkin menjadi lawakan, tapi bagi diriku sendiri hal ini merupakan pengalaman yang hampir sama dengan diriku bahwa ada hal yang lebih luar biasa lagi di dalam diri kita yang dapat kita panggil dan bangunkan dari tidur kita. seperti dalam lirik lagu hero Mariah Carey
"There's a Hero.....If you look inside your heart............."
Dan juga mungkin karena saya tidak bisa berenang juga hehehe...
Honda merupakan pengagum Napoleon dan sangat berambisi sampai-sampai Honda pernah mengatakah :
“Cita-citaku adalah menjadi Napoleon permesinan !”
Seorang tokoh terkenal akan sangat berpengaruh sebagai pemberi inspirasi bagi Honda: Napoleon.
Ia mengetahui kisah Napoleon dari ayahnya, tetapi tentang detail-detail kehidupannya ia tidak tahu.
“ Saya bayangkan dia sebagai seorang lelaki yang ukuran fisik dan kekuatan tubuhnya sepadan dengan daya kekuatan dan ketenarannya. Ketika kelak saya tahu dari buku-buku sejarah bahwa ia berbadan pendek gemuk, saya kecewa. Saya sendiri tidak berbadan tinggi dan tentunya mempunyai keyakinan bahwa orang tidak boleh diukur dari tingginya, melainkan dari tindakannya dan jejak yang ditinggalkannya dalam sejarah umat manusia.
Saya juga mendengar bahwa Napoleon berasal dari latar belakang tidak terhormat dan bahwa keluarganya mungkin miskin.....saya berkesimpulan bahwa untuk mencapai sukses seseorang tidak perlu dilahirkan dari keluarga kaya atau terhormat. Banyak sifat lain yang membuat orang sukses : keberanian, kegigihan dan...ambisi.”
Untuk meningkatkan kekaguman anaknya dan memprogram dia secara positif, Honda senior berkata “ kalau kamu besar nanti, kamu harus menjadi terkenal dan kuat... seperti Napoleon.” Dalam waktu tidak terlalu lama Honda sudah menemukan hal-hal yang mengandung persamaan antara dirinya dengan Napoleon. Seperti dia, jenderal itu pendek, berasal dari keluarga miskin, dilahirkan dari sebuah pulau, dan berhasil menaklukkan sebuah dunia.
Yang paling menarik pada orang ini adalah pelajaran moral atau filsafat yang membimbing kecenderungan-kecenderungannya yang akan datang : seorang mahasiswa muda yang miskin dapat bersikap meremehkan raja-raja, meneriakkan revolusi, dan menguasai seluruh dunia Barat, dan pada suatu hari, saya pun akan menjadi seorang Napoleon, si pendek dan terkenal...
Napoleon, Napoleon pujaanku, idola masa kanak-kanakku karena kami sama-sama harus berpegang terus pada impian gila.
Sebagai seorang bukan intelek, Honda membatasi bacaannya pada sebuah majalah teknik, the world of wheels. Pada suatu hari, selagi membaca-baca halaman majalah itu, ia melihat iklan lowongan kerja sebagai magang pegawai garasi pada Hart Shokai Company di Tokyo. Ia melamar. Beberapa hari kemudian lamarannya mendapat jawaban positif. Ayah dengan menggurutu melepas dia untuk menghantar ke Tokyo walaupun belum lulus sekolah. Ia baru berumur 15 tahun.
Pekerjaan yang harus dijalaninya ternyata tidak sesuai dengan harapan Honda yang penuh ambisi. Ia bukannya dijadikan magang di garasi, melainkan ditugaskan menjadi pengasuh anak bungsu bosnya. Walaupun kemauannya sangat keras dan maksud perusahaan juga baik, ia terlalu muda untuk diserahi tugas mereparasi sendiri sebuah motor.
Betapa mengecilkan hati! Saya sudah begitu dekat dengan tujuan, tetapi tak dapat mencapainya. Bagaimanapun juga pengalaman ini memperkuat tekad saya. Saya tidak akan bertindak bodoh dengan meninggalkan anak bos itu lalu pulang tanpa hasil dan menghancurkan kesempatanku untuk menjadi ahli mesin. Kata orang, setiap orang mempunyai sekelumit otak Tuhan. Saya percaya sekelumit inilah yang membuat saya mau bersabar dan tetap tinggal di Tokyo, untuk menunggu waktu, dan menangkap kesempatan berikut yang muncul sewaktu-waktu.
Namun Honda memetik manfaat dari pengalaman ini. Sementara mengasuh anak bos yang dipegangnya ke mana-mana, ia bebas berkeliaran ke setiap sudut bengkel reparasi dan mengamati dengan cermat segala pekerjaan yang sedang ditangani orang. Dengan demikian ia dapat mempunyai sentuhan rasa ahli mesin yang bersifat umum, suatu hal yang tidak mungkin terjadi kalau ia khususkan pada suatu pekerjaan tertentu.
Bisnis sedang mekar, maka Saka Kibara, bosnya, akhirnya berpendapat bahwa mungkin sudah waktunya memberikan kesempatan kepada anak muda ini. Hari ketika pertama kali Honda menerima celana kerja dirasakan sebagai hari besar. Akhirnya ia dapat mulai bergerak di dunia permesinan yang mempesonakan. Si magang muda itu segera memperlihatkan bahwa ia akan menjadi ahli mesin yang baik. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun lamanya ia mempelajari bidang pekerjaan itu. Ketika umurnya mencapai 20 tahun, ia dipanggil bosnya ke kantor. Ia ditanya apakah ia mau pulang ke rumahnya di desa. Mula-mula Honda berpikir bahwa ia secara halus disuruh keluar. Tetapi ternyata tidak. Bosnya yang melihat suatu karier yang baik pada anak muda itu, mengusulkan untuk membuka suatu cabang di Hamamatsu. Ia melihat kota itu memberikan harapan baik untuk mengeruk uang. Tidak perlu dikatakan, Honda secara bersemangat menerima tawaran penuh tantangan ini, terutama karena ia akan dapat bertemu lagi dengan keluarganya yang sudah sekian tahun ditinggalkannya.
Akhirnya saya menjadi seorang dewasa yang mandiri, tuan dari tanganku sendiri, dari kaki-kakiku, otakku, dan nasib keberuntungan , jadwal kerja dan segala resiko yang muncul.
Rasa bebas yang sangat hebat ini hanya dialami oleh orang-orang yang memulai bisnisnya sendiri. penelitian kami telah memperlihatkan bahwa perasaan ini merupakan kompensasi atas segala kecemasan yang dirasakan dalam memutuskan hubungan dengan apa yang dijalani sebelumnya. Tetapi, rupanya diperlukan adanya suatu watak khusus untuk “terjun ke dunia baru” tanpa menjadi lumpuh karena ketidakpastian material pada awalnya.
Selama bertahun-tahun selagi Honda berada di luar desanya, banyak hal telah berubah di tempat kelahirannya. Antara lain dua atau tiga bengkel telah dibuka di sana. Pada mulanya Honda berpikir bahwa bengkel yang akan dibukanya adalah satu-satunya bengkel di kota itu. Kini ia harus mencari cara terbaik untuk menghadapi para pesaing dan untuk berprestasi lebih baik daripada mereka. Ia segera menemukan dua cara : pertama, ia harus bersedia melakukan pekerjaan-pekerjaan reparasi yang ditolak oleh bengkel-bengkel lain.; kedua, ia harus bekerja secepat mungkin sehingga si pemilik mobil tidak terlalu lama tidak bermobil. Dengan cepat Honda mendapat cap yang baik dari para klien. Tentu saja, ia kadang-kadang terpaksa bekerja semalam suntuk agar besok pagi mobil yang direparasinya sudah dapat diambil kembali. Ia bersedia melakukan pengorbanan itu. Otak jeniusnya yang kreatif nampak jelas. Pada zaman itu, jari-jari roda mobil terbuat dari kayu dan tidak terlalu baik dalam meredam guncangan. Honda mempunyai gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam.
Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Ruji-ruji logamnya segera laku keras dan diekspor ke seluruh dunia.
Penemuan ini telah membuka mataku terhadap kesabaran yang diperlukan untuk bekerja di industri kami. Sebuah bengkel atau toko dijalankan seperti kereta api. Kereta berhenti di setiap desa dan mengangkut orang-orang setempat, tetapi tidak mampu menempuh jarak yang lebih besar. Tentu saja, orang dapat berbahagia dengan kereta yang berjalan dengan kecepatan sekedarnya ini, tetapi saya tidak, saya mencita-citakan untuk menjalankan kereta yang lebih besar dan lebih cepat..
Sedikit demi sedikit tumbuh gagasan untuk melepaskan diri dari bosnya dan mendirikan usahanya sendiri. apa spesialisasi yang akan dipilihnya? Ring piston kelihatannya mempunyai kemungkinan yang baik. Tetapi teman-teman usahanya, yang berjiwa lebih konservatif daripada dia, tidak begitu bersemangat seperti dia. Tetapi Honda akhirnya berhasil meyakinkan mereka. Ia menanamkan seluruh uang simpanannya dalam “Tokai Seiki”, sebuah pabrik penghasil ring piston. Tes pertamanya tidak sangat berhasil. Ring buatannya kurang lentur dan tidak laku dijual. Honda ingat akan reaksi teman-temannya mengenai kegagalan tersebut.
“Teman-temanku berdatangan untuk mengatakan bahwa semestinya aku tidak keluar dari bengkelku, melainkan memperluasnya dan menumbuhkan bisnis itu terus, bukannya melalui suatu usaha yang tidak karuan jadinya. Aku telah menanamkan semua uang simpananku dalam rencana ini. Aku merasa bertanggung jawab atas orang-orang yang sudah kuseret dalam urusan ini dan kukatakan kepada diriku sendiri bahwa aku telah berumur 30 tahun dan mungkin telah menghancurkn semua kesempatanku untuk maju dengan menjual bengkelku.”
Karena tekanan kegagalan dan tanggung jawab, Honda jatuh sakit cukup serius. Tetapi, setelah pulih kembali dalam jangka waktu dua bulan, ia kembali memimpin usahanya, dengan tekad mengatasi segala masalah.
Rupanya pabrik pengecoran setempat tidak mau mengungkapkan rahasia mereka. Honda harus bekerja sendiri. Siang dan malam ia mencari pemecahan, tetapi belum juga melihat titik terang. Piston yang dibuatnya tetap saja terlalu keras. Berapa pun teguhnya tekad Honda, ia harus menghadapi kenyataan : ia tidak mempunyai pengetahuan teknis yang dibutuhkan untuk maju.
Banyak orang lain akan mundur bila menghadapi kenyataan seperti itu. Honda tidak. Dengan mengesampingkan rasa harga diri, ia bersedia kembali masuk sekolah. Ia mendaftar masuk universitas guna melengkapi latihan permesinannya. Setiap pagi ia pergi ke universitas, dan begitu kuliah selesai ia bergegas ke bengkelnya untuk mempraktekkan pengetahuan yang baru diterimanya. Ia dua tahun lamanya bertekun di universitas itu, dan akhirnya dikeluarkan. Masalahnya, Honda si keras kepala itu tidak mau mengikuti kuliah-kuliah selain yang berkaitan dengan pembuatan suku cadang.
“Saya merasa bagaikan seorang sekarat karena kelaparan yang bukannya diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hukum makanan dan pengaruhnya.”
Honda mencoba menerangkan kepada rektor bahwa ia ikut kuliah bukan untuk mencari ijazah , melainkan untuk mencari pengetahuan. Penjelasan itu justru dianggap sebagai penghinaan.
Honda kembali ke pabriknya dengan fakta baru. Ia telah menang, Tokai Seiki lambat laun memperkuat posisi pasarnya dan mulai dikenal sebagai penghasil barang yang baik. Perang Dunia II menghentikan semua ini dengan tiba-tiba. Pada bulan Juni 1945, bom dari pesawat-pesawat terbang Amerika menghancurkan pabrik-pabriknya.
Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali.
Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapatmenjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia.
Sesudah perang selesai, Honda memutuskan untuk istirahat selama setahun guna mengembangkan beberapa penemuan dan untuk berpikir. Dengan optimisnya yang tetap tinggi walaupun seluruh negeri dilanda suasana suram, ia membangun laboratorium penelitian teknis dengan tujuan mengamankan kemandiriannya. Ada suatu ide di dalam pikirannya. Situasi ekonomi negeri itu tampak sangat menyedihkan bagi kebanyakan industrialis. Honda mempunyai diagnosis yang sebaliknya. Angkutan umum sama sekali hancur akibat pemboman besar-besaran selam perang. Yang ada hanya beberapa kereta api dan bus. Mobil dan bahan bakarnya sama-sama langka. Orang Jepang kembali ke zaman sepeda, dan inilah alat angkutan paling populer waktu itu. Ide Honda sederhana sekali, tetapi cemerlang, dan lebih lagi, sesuai dengan kebutuhan orang banyak waktu itu. Honda memasang motor pada sepeda, dan menghasilkan sepeda motor murah.
Mula-mula, Honda hanya mengubah motor-motor yang dibelinya dengan harga murah dari angkatan perang. Sepeda motor buatannya segera menjadi barang kegunaan orang banyak. Karena mungkin banyaknya permintaan sedang persediaan dari angkatan perang sudah habis, Honda terpaksa membuat sendiri motornya : yakni Honda Model A. Ciptaannya mulai disebut “sepeda Motor”. Sukses sepeda motor ini sebagian karena Honda secara pintar telah menemukan cara menghemat bahan bakar dengan mencampurkan damar pada bahan bakar dan dengan menciptakan karburator yang cocok.
Terpacu oleh kelahiran kembali bisnisnya, Honda membuka suatu pabrik perakitan sepeda motor pada bulan Februari 1948. tetapi ia tidak bisa berhenti di sana saja, ia harus berbuat lebih baik. Ia harus membuat sepeda motor yang sebenarnya. Rencananya terdengar gila-gilaan. Sejak kekalahan Jepang, tidak ada satu pun sepeda motor yang sebenarnya. Tetapi pada tanggal 24 September 1948 Honda mendirikan Honda Motor Company. Percobaan pertamanya agak mengecewakan, sebab bodi sepedanya tidak cukup kuat untuk menyangga beban motor. Walaupun begitu, prototipe pertama lahir pada bulan Agustus 1949. ia menamakan “Dream” (impian). Motor ini hanya berkapasitas 98 cc dan 3 tanaga kuda.
Walaupun sukses, Honda menghadapi masalah finansial berat. Pasaran tidak stabil dan terbatas. Banyak distributor mengalami kebangkrutan. Honda pun mengalami kerugian berulang-ulang sehingga ia pun menghadapi bahaya bangkrut. Ia bahkan memberikan suatu pengakuan yang mengejukan bahwa ia pada dasarnya seorang investor bukan administrator. Ia cukup berpandangan luas ke depan dengan mengakui kelemahannya. Ia bahkan berkata: “Kalau aku harus mengelola sendiri perusahaanku, dalam waktu singkat aku akan bangkrut.”
Salah seorang temannya memperkenalkan Honda dengan Takeo Fujisawa, seorang administrator yang baik. Dialah yang akan menyelamatkan usaha Honda yang sedang mulai mekar itu. Penggabungan dua orang ini, yang satu pemimpi dan yang lain pengelola, merupakan suatu contoh yang baik tentang prinsip yang menyatakan bahwa tak seorang pun mencapai sukses seorang diri. Mengenai faktor manusiawi, Honda berkata :
“Ketika aku merenungkan jalan hidupku sebentar, aku menyadari pentingnya kontak. Kontak mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada semua penemuan mesin karena bertemu dengan orang memungkinkan kita memperluas pandangan tentang segala sesuatu dan mendapatkan ribuan pengalaman yang tak mungkin kita peroleh dengan cara lain.”
Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.
Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorangdengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. Jadi buat apa kita putus asa bersusah hati merenungi nasib dan kegagalan. Tetaplah tegar dan teruslah berusaha, lihatlah Honda sang “Raja” jalanan.
Kegagalan “Dream” tidak mematahkan semangat Honda. Ia mengembangkan suatu model baru yang revolusioner dengan kelebihan lebih cepat dan lebih tidak membisingkan daripada model terdahulu. Hampir sepuluh tahun kemudian, model ini akan ditiru oleh prodesen-produsen lain di seluruh dunia. Honda berkata :
“Pada dasarnya saya tidak pernah menyesalkan reaksi pertama. Mereka memaksa saya untuk mengerahkan bakat saya sampai batas tertinggi dan menciptakan suatu motor yang jauh mendahului zamannya.”
Inilah kesaksian hidup bahwa setiap kegagalan, betapa pun gawatnya, dapat bermanfaat bagi mereka yang tidak mau hancur karena dikecewakan.
Sepeda motor Honda mencapai sukses yang belum pernah dicapai sebelumnya. Segera 900 buah tiap bulan keluar dari jalur perakitan. Honda menghadapi kebutuhan memperluas produksinya memoderenisasi pabriknya dan bahkan mendirikan pabrik-pabrik baru. Untuk melakukan ini semua diperlukan modal, dan tidak sedikit. Bagi seseorang di luar kalangan perbankan, seseorang yang sepenuhnya berdiri atas usahanya sendiri, tidaklah mudah meyakinkan pihak bank untuk meminjami dia uang yang diperlukan. Tetapi Honda adalah seorang yang pandai membujuk, dan bank setuju memberi dia pinjaman. Ia membuat pabriknya lebih modern dan mulai menghasilkan 25.000 sepeda motor setiap bulan. Distributornya berjumlah 13.000 di segala penjuru. Lima pabrik miliknya membuat Honda menjadi seorang jutawan.
Kini Honda menghadapi tantangan lain : ia harus membuktikan kepada dunia bahwa Jepang mampu membuat sepeda motor yang tak kalah cepat dan terandalkan dengan hasil buatan Eropa. “Saya mulai dengan keyakinan sederhana, bahwa kalau orang lain mampu membuat sepeda motor yang cepat, kami pun mampu.” katanya.
Honda pergi ke Eropa dan membeli sepeda motor terbaik yang ada di pasaran. Sepeda motor itu dibawanya pulang ke Jepang, dipreteli, dan dipelajarinya dengan teliti. Ia kemudian menciptakan sepeda motor balapnya sendiri. Sepeda motor itu diikutkan dalam perlombaan dan ternyata sangat memuaskan. Dalam beberapa tahun saja, reputasi Honda menyebar ke mana-mana dan berbagai modelnya, dari model skuter ke pembalap, membanjiri pasar dunia. Dari tahun ke tahun, cabang-cabang Honda bermunculan di negeri-negeri di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, Swiss, Belgia, Australia, Kanada, Brasil, Meksiko, Peru dan Thailand.
Kini waktunya telah tiba untuk mulai merealisasikan salah satu impianku yang lain. Mencoba menang dalam Formula Satu adalah seperti mencoba hal yang mustahil. Tetapi saya sudah bertekad bulat untuk mencobanya. Saya akan menghabiskan waktu, tetapi tidak ada yang dapat menghalangi saya untuk menang, cepat atau lambat.
Apa yang telah dicapainya dengan sukses pada sepeda motor, kini akan dilakukan pada mobil. Pada tahun 1962, Honda Motor Company secara resmi menyatakan diri memasuki dunia pembuatan mobil. Tugas honda tidaklah mudah. Keputusannya itu berarti bahwa ia akan menghadapi saingan dari Amerika Serikat, yang merajai pasar dunia.
Sekali lagi, Honda memilih untuk menggantungkan diri pada persaingan untuk menembus pasar ini. Demikianlah ia memasukkan mobilnya dalam perlombaan Formula Satu yang bergengsi. Walaupun pada mulanya menghadapi banyak masalah, impian Honda akhirnya terwujud pada tanggal 24 Oktober 1965. Salah satu mobilnya menang dalam suatu kompetisi penting, dengan mengalahkan mobil-mobil terkenal seperti Ferrari dan Lotus, hasil pabrik-pabrik yang telah berpengalaman bertahun-tahun dalam perlombaan dan riset.
Karena dorongan kemenangan-kemenangan ini, Honda memutuskan untuk membuat mobil untuk kepentingan umum pada tahun 1967 dan, dorongan tujuan menghasilkan mobil hemat bahan bakar, ia memutuskan untuk membuat mobil-mobil kecil saja. Ternyata keputusan Honda tepat sekali. Krisis minyak tahun 1970-an, yang pada waktu itu tidak diduga akan terjadi, akan membuat mobil-mobil yang digemari orang di antara mobil-mobil hasil produksi lainnya, yang masih memusatkan usahanya pada pembuatan mobil besar dan kurang ekonomis. Karena dampak krisis ini, para produsen mobil ini terpaksa mendesain ulang mobil mereka untuk mengurangi pemakaian bahan bakar. Industri Amerika membutuhkan waktu 10 tahun untuk merebut kembali posisinya di pasar dunia.
Sementara para pesaing belum bulat pada keputusan mereka, Honda membanjiri pasar-pasar dengan mobil kecil yang dicintai konsumen, Honda Civic. Lebih dari itu, Honda adalah pabrik pertama yang memasang alat anti polusi pada mobilnya. Demikianlah, ketika banyak pemerintah mulai memberlakukan undang-undang anti polusi, Honda Motor Company sudah siap memenuhi standar baru, sementara para pesaing masih harus bergelut dlam usaha menyesuaikan diri dengan aturan baru. Faktor lain yang menunjang sukses Honda adalah penggunaan alat-alat robot dalam pabrik.
Kisah keberhasilan Honda ini merupakan contoh yang baik sekali untuk menerangkan prinsip bahwa sukses itu mungkin saja dicapai seseorang yang mulai dengan modal seadanya, bahkan dalam keadaan yang sangat sulit sekalipun. Selama masa-masa sesudah perang, Jepang adalah negeri yang hancur. Gaji rata-rata adalah $600 setahun. Apa yang disebut “keajaiban Jepang” terjadi berkat orang-orang seperti Honda. Ingatlah contohnya bila anda mengeluh bahwa situasi ekonomi menghambat anda untuk menjadi kaya.
Prinsip-prinsip utama yang menjadi resep keberhasilannya diringkas dalam lima butir :
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama.