Monday, July 27, 2009

Decision .... Akal sehat : Perasaan

Monday, July 27, 2009
Malam ini di tengah jalan ketika pulang dari gereja, terlarut dalam obrolan iseng dengan seorang teman.
Si Acong A.K.A Irwanto. Menarik, sebab kali ini yang kita bicarakan adalah tentang keputusan.
Dalam perbincangan kecil itu mengingatkan akan perspektif pribadi gw tentang keputusan itu sendiri.
Keputusan kita sebenarnya ditentukan oleh dua hal yang sangat mempengaruhi
yaitu AKAL SEHAT dan PERASAAN
dengan Akal sehat mewakili rasio dan perasaan mewakili emosi
ya, begitulah yang kami yakini.
Hal ini dapat ditemui manakala kita dihadapkan pada suatu persoalan yang membutuhkan keputusan kita sebagai respon. Misalkan :
Merokok...
Secara akal sehat, banyak sekali orang tahu bahwa merokok itu tidak baik. Namun mereka tetap saja merokok. hal ini disebabkan porsi emosi telah mengalahkan akal sehat itu sendiri
well, kita lihat saja pendapat berikut :
"Iya merokok itu ga baik, tapi banyak orang yang merokok ga mati kok"
"Merokok itu ga baik, tapi ga apa-apalah cuma dikit aja kok "
etc sebangsanya.....
dari beberapa komentar ini kita dapat menilik kembali bahwa porsi rasio telah mengalahkan porsi emosi dalam pikiran seseorang.
porsi emosi menjadi lebih besar bisa dikarenakan pengaruh oleh pergaulan dan lingkungan sekitar (perokok), maupun faktor internal seperti gengsi ataupun sekadar coba2 hingga menjadi ketagihan
<hal di atas semua merupakan hasil refleksi pengalaman pribadi>

Begini cara berpikirnya secara ringkas
LOGIKA : Merokok itu ga sehat, bisa buat orang sakit-sakitan
EMOSI : Ah ga apa-apa, sedikit ga bakal bikin u kanker atau apalah... lebai de lu
LOGIKA : Tapi katanya dikit aja merokok bisa meninggalkan zat racun dalam tubuh
EMOSI : Lu tenang aja, tar juga ada makanan yang bisa mendetoksifikasi racun tersebut
LOGIKA : ............
DECISION : ah ga apa2 deh merokok jaaaaaaaaaaaaaaaaaa dahhhh
hingga akhirnya siperokok menjadi ketagihan dan ketagihan
di level itu, LOGIKAnya hanya bisa terdiam karena pengaruh EMOSI sudah terlalu kuat.....

Gw pribadi cenderung untuk berpikir secara rasio, namun dalam suatu keadaan tertentu, akal sehat mungkin menjadi ciut.... kita harus mampu mengendalikan pikiran kita terhadap perilaku-perilaku buruk dengan intervensi logis ini. Karena Tuhan menganugerahkan kita Logika (akal sehat) untuk berpikir dan membedakan mana yang baik dan buruk.

Nah sekarang mungkin pembaca sekalian bertanya-tanya.... lah kok kelihatannya si PERASAAN ini bersalah banget dan dikit banget perannya disini.
Take it easy bro....
selalu, selalu ada dimana ketika kita harus punya porsi perasaan lebih besar terhadap logika kita ketika memutuskan.

Misalkan
Apa yang membuat kita ingin memberikan recehan kepada pengemis ?
Adalah porsi perasaan yang lebih banyak berperan dalam hal ini. Mengapa demikian ?
Kira-kira begini cara berpikirnya
ketika kita menginginkan sesuatu kita akan membelinya dan membayarnya dengan sejumlah uang. Betul ? disini berlaku prinsip ekonomi
ada uang ada barang. Betul ?
Hahahaha.....
Tapi ketika kita beramal dan memberi recehan kepada seorang pengemis tanpa mendapat apa-apa bukan ?
Namun timbul perasaan lega setelah memberinya, dibanding ketika kita membiarkan... ada sedikit rasa iba yang muncul di hati kita.
Nah disinilah Perasaan kita bekerja.... Kita ikut merasakan kepedihan orang lain dan kemudian membuat DECISION untuk memberikan sedikit uang kita kepada pengemis.

Kita sebenarnya dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi apabila kita mau mencoba melatih kepekaan kita dalam menggunakan dua unsur tadi dalam mengambil keputusan dalam hidup kita. Bahkan apabila kita sudah cukup mahir dalam me-manage diri sendiri dalam artian terhadap dua unsur internal pribadi tersebut.... kita bahkan bisa menggunakannya untuk mempengaruhi orang ! Hal inilah yang dapat kita lihat pada para Motivator.....

Beginilah cara kerja Akal sehat dan perasaan ketika kita membuat keputusan menurut perspektif pribadi gw. Namun seringkali kita terlalu cuek terhadap hal-hal sepele ini
Mulai hari ini gw memutuskan untuk meninggalkan rokok untuk sekali lagi dalam hidup gw
setelah mempertimbangkan obrolan gw bersama Irwanto..

Thanks Bro.... You Wake Me UP !

0 comments:

Post a Comment

 
Albert Wu ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates