Wednesday, July 29, 2009

Akibat perilaku positif berlebihan

Wednesday, July 29, 2009 0
Berikut adalah Sepenggal Cerita Tentang Perilaku Positif

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal
sebelumnya berpesan dua hal: - Pertama :Jangan pernah
menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, - Kedua: Jika
mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya
terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun
setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya
sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup
menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang
bungsu: "Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya
tidak boleh menagih hutang kepada orang yang
berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh
menagih". "Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari
rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar
matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal
sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah
itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang
sama. Jawab anak sulung: "Ini semua adalah karena
saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih
kepada orang yang berhutang kepada saya, maka
saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak
susut". "Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya
berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar
matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit
dan pulang sesudah matahari terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum
toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain
tutup." "Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku
menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama".

Kisah diatas menujukkan kepada kita bagaimana cara seseorang menanggapi sesuatu yang sama akan memberikan dampak yang jauh berbeda. Karena dalam hal ini yang bermain adalah persepsi,
Si Bungsu, menelan mentah-mentah informasi yang dipaparkan ke dirinya sementara
Si Sulung, memproses informasi tersebut.
apa yang membuat cara mereka berbeda ?
Persepi.... Persepsi seorang bungsu adalah bahwa hutang itu boleh dan dia tidak seharusnya menagih apabila ada yang berhutang
sementara.... Persepsi seorang sulung adalah bahwa agar dia tidak perlu menagih, maka dia tidak membolehkan adanya hutang !
Hal yang sederhana sekali tapi memberikan outcomes yang berbeda apabila ditanggapi secara salah.
Intinya adalah kebanyakan hal biasa dapat saja menjadi luar biasa kalau ditanggapi dan dilakukan dengan cara yang luar biasa
sebaliknya, menjadi luar binasa kalau dilakukan dengan cara yang salah !

Dalam hubungan pribadi, Inti cerita ini seringkali terjadi dalam keseharian kita tanpa kita sadari, yang mana memunculkan kesalahpahaman. Karena masing-masing saling menanggapi dengan ego masing-masing ataupun keengganan untuk berpikir secara lateral.
Misalkan
Rina mengatakan Dina langsing .
padahal waktu itu mood Dina sedang jelek-jeleknya dan belum berhasil turunin berat badannya
maka Dina, karena sedang mood jelek jadi bawaannya berpikiran negatif melulu, dikirain meledek. (padahal maksud Rina memuji)
akhirnya Dina pun bete sendiri dan mencuekkan temannya karena dirasa telah menyinggungnya

Disinilah hal-hal sepele kemudian menjadi besar karena salah paham
Jadi sangat penting sekali memanage diri sendiri dalam menanggapi informasi yang datang kepada kita secara matang daripada menelan mentah-mentah-mentah suatu informasi yang datang kepada kita.


Tuesday, July 28, 2009

Hargailah Hidup !

Tuesday, July 28, 2009 0
Malam ini ketika sedang membereskan baju-baju gw. Aku melihat sebuah kaos yang sudah lama tidak kupakai. Di situ tertulis "Respect for Human Life & Dignity" (Hargailah Hidup) dengan gambar Sri Paus Yohanes Paulus II. Aku teringat kecelakaan yang kualami 10 Juni 2009. Dimana aku mengalami kecelakaan kecil karena jatuh dari motor.
Sebelum kejadian itu, aku secara pribadi sedang mengalami gejolak batin. Ingin mengakhiri hidup....

Namun sungguh ajaib kuasa Tuhan, menegurku dengan keras bahwa Hidup itu sangat berharga... karena merupakan karunia dari Tuhan yang tak ternilai harganya. Untunglah hanya beberapa bagian tubuh yang sakit karena gesekan dengan aspal. Sempat pincang-pincang untuk beberapa minggu dan merasakan betapa tidak nyamanya ketika harus mandi etc etc etc.....
Di masa-masa itu aku pun merenungkan apa hikmah di balik semua ini.
Ntah darimana datangnya suara bahwa ini merupakan teguran dari Tuhan agar aku tidak lagi sembarangan menyebut kata "Aku ingin mati saja"
Sejenak aku membandingkan semuanya itu......
Masa-masa Tidak menghargai hidup ketika sebelum terjadi kecelakaan
Masa-masa Menyesal dan merenung setelah terjadi kecelakaan
Masa-masa Bersyukur karena telah sembuh dari luka akibat kecelakaan

Aku belajar 1 hal disini, ketika kita sedang menghadapi gejolak batin... selalu ada teguran dari Tuhan untuk kita... namun terkadang kita selalu memaki-maki dan menganggapnya suatu petaka. Namun tidak selalu begitu adanya.... andaikata kita mau merendahkan diri di hadapan Tuhan dan menanggapi semua cobaan yang datang dengan tetap berpegang teguh pada iman kita. Kita akan menemukan maksud dan hikmah dari cobaan-cobaan tersebut

Kadangkala ketika kita terjatuh dalam kubangan lumpur kesedihan, kemalangan dan terlarut dalam keluh kesah, kita sering lupa bahwa Tuhan sedang memberikan kita pelajaran, melatih kita untuk menjadi manusia yang lebih tangguh.

Sikap kita ketika dihadapkan pada persoalan ini menentukan kedewasaan iman kita. Apakah kita ini adalah tipe-tipe orang yang habis manis sepah dibuang ?
Ketika senang lupa akan Tuhan, dan ketika sedih baru mencari Tuhan
Ataukah kita adalah orang yang Selalu bersyukur dengan segala rencana Tuhan pada diri kita ?

You're what you're thinking about !
Still,
Respect our life not because of us, but because of the people who loves you so much...
your family, friends, lovers, etc........ and Firstly, It's a PRICELESS GIFT from your GOD !

Monday, July 27, 2009

Decision .... Akal sehat : Perasaan

Monday, July 27, 2009 0
Malam ini di tengah jalan ketika pulang dari gereja, terlarut dalam obrolan iseng dengan seorang teman.
Si Acong A.K.A Irwanto. Menarik, sebab kali ini yang kita bicarakan adalah tentang keputusan.
Dalam perbincangan kecil itu mengingatkan akan perspektif pribadi gw tentang keputusan itu sendiri.
Keputusan kita sebenarnya ditentukan oleh dua hal yang sangat mempengaruhi
yaitu AKAL SEHAT dan PERASAAN
dengan Akal sehat mewakili rasio dan perasaan mewakili emosi
ya, begitulah yang kami yakini.
Hal ini dapat ditemui manakala kita dihadapkan pada suatu persoalan yang membutuhkan keputusan kita sebagai respon. Misalkan :
Merokok...
Secara akal sehat, banyak sekali orang tahu bahwa merokok itu tidak baik. Namun mereka tetap saja merokok. hal ini disebabkan porsi emosi telah mengalahkan akal sehat itu sendiri
well, kita lihat saja pendapat berikut :
"Iya merokok itu ga baik, tapi banyak orang yang merokok ga mati kok"
"Merokok itu ga baik, tapi ga apa-apalah cuma dikit aja kok "
etc sebangsanya.....
dari beberapa komentar ini kita dapat menilik kembali bahwa porsi rasio telah mengalahkan porsi emosi dalam pikiran seseorang.
porsi emosi menjadi lebih besar bisa dikarenakan pengaruh oleh pergaulan dan lingkungan sekitar (perokok), maupun faktor internal seperti gengsi ataupun sekadar coba2 hingga menjadi ketagihan
<hal di atas semua merupakan hasil refleksi pengalaman pribadi>

Begini cara berpikirnya secara ringkas
LOGIKA : Merokok itu ga sehat, bisa buat orang sakit-sakitan
EMOSI : Ah ga apa-apa, sedikit ga bakal bikin u kanker atau apalah... lebai de lu
LOGIKA : Tapi katanya dikit aja merokok bisa meninggalkan zat racun dalam tubuh
EMOSI : Lu tenang aja, tar juga ada makanan yang bisa mendetoksifikasi racun tersebut
LOGIKA : ............
DECISION : ah ga apa2 deh merokok jaaaaaaaaaaaaaaaaaa dahhhh
hingga akhirnya siperokok menjadi ketagihan dan ketagihan
di level itu, LOGIKAnya hanya bisa terdiam karena pengaruh EMOSI sudah terlalu kuat.....

Gw pribadi cenderung untuk berpikir secara rasio, namun dalam suatu keadaan tertentu, akal sehat mungkin menjadi ciut.... kita harus mampu mengendalikan pikiran kita terhadap perilaku-perilaku buruk dengan intervensi logis ini. Karena Tuhan menganugerahkan kita Logika (akal sehat) untuk berpikir dan membedakan mana yang baik dan buruk.

Nah sekarang mungkin pembaca sekalian bertanya-tanya.... lah kok kelihatannya si PERASAAN ini bersalah banget dan dikit banget perannya disini.
Take it easy bro....
selalu, selalu ada dimana ketika kita harus punya porsi perasaan lebih besar terhadap logika kita ketika memutuskan.

Misalkan
Apa yang membuat kita ingin memberikan recehan kepada pengemis ?
Adalah porsi perasaan yang lebih banyak berperan dalam hal ini. Mengapa demikian ?
Kira-kira begini cara berpikirnya
ketika kita menginginkan sesuatu kita akan membelinya dan membayarnya dengan sejumlah uang. Betul ? disini berlaku prinsip ekonomi
ada uang ada barang. Betul ?
Hahahaha.....
Tapi ketika kita beramal dan memberi recehan kepada seorang pengemis tanpa mendapat apa-apa bukan ?
Namun timbul perasaan lega setelah memberinya, dibanding ketika kita membiarkan... ada sedikit rasa iba yang muncul di hati kita.
Nah disinilah Perasaan kita bekerja.... Kita ikut merasakan kepedihan orang lain dan kemudian membuat DECISION untuk memberikan sedikit uang kita kepada pengemis.

Kita sebenarnya dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi apabila kita mau mencoba melatih kepekaan kita dalam menggunakan dua unsur tadi dalam mengambil keputusan dalam hidup kita. Bahkan apabila kita sudah cukup mahir dalam me-manage diri sendiri dalam artian terhadap dua unsur internal pribadi tersebut.... kita bahkan bisa menggunakannya untuk mempengaruhi orang ! Hal inilah yang dapat kita lihat pada para Motivator.....

Beginilah cara kerja Akal sehat dan perasaan ketika kita membuat keputusan menurut perspektif pribadi gw. Namun seringkali kita terlalu cuek terhadap hal-hal sepele ini
Mulai hari ini gw memutuskan untuk meninggalkan rokok untuk sekali lagi dalam hidup gw
setelah mempertimbangkan obrolan gw bersama Irwanto..

Thanks Bro.... You Wake Me UP !

Sunday, July 26, 2009

Bertumbuh dalam iman

Sunday, July 26, 2009 0
Senangnya hari ini telah membhas ttg iman

---- 
Sent using a Sony Ericsson mobile phone

Konsistensi dalam ngeBlog

Sudah lama tidak menyentuh blogger untuk beberapa saat. Entah kenapa sekarang terbersit keinginan untuk ngeblog lagi. Mungkin sudah bosan dengan segala rutinitas cek email, notification di facebook, chatting hingga maen game di kompie. Ingin rasanya menuangkan beberapa pengalaman kecil sehari-hari ke dalam blog yang sederhana ini.
Bicara blogging, ternyata yang namanya blogging alias ngeblog itu ternyata butuh niat, antusiasme, komitmen dan konsistensi lohhh

Lho....
soalnya terkadang kita mulai merasa bosan.... oleh sindrom yang saya sebut HHCS....
Apa itu HHCS ?
HOT HOT CHICKEN SHIT
Alias panas-panas taik ayam
lah kenapa gue bisa bilang begitu ?
pada awalnya seseorang yang baru mengenal blog akan sangat antusias dan rajin update blog nya.... tapi namanya juga manusia... terkadang oleh banyak rutinitas dan kegiatan menjadi ga sempattttttttt
Hey... wait....
Itu dia.... GA SEMPAT
merupakan alasan yang sepele.... padahal kita tahu persis bahwa ga sempat itu sebenarnya adalah kurang sempat yang dilebih-lebihkan menjadi ga sempat !!!
Kembali lagi ke HOT HOT CHICKEN SHIT
nah.... karena ada alasan tidak sempat itu akhirnya keluarlah gagasan cemerlang "besok saja", "nanti saja" etc sebangsanya
<ini berdasarkan pengalaman pribadi sih =_=, yang bikin gw pending post ke dua dari mei hingga jadi juli... hahaha>
akhirnya antusiasme dalam ngeBlog akan menjadi padam.....
Seperti itulah HHCS.... awalnya HOT, begitu antusias..... lama kelamaan dingin juga, jadi males nurutin komitmen.
Sekarang gw pribadi sih mencoba untuk lebih commited to blogging karena gw mulai menyadari bahwa blogging itu kegiatan yang sepele namun bermanfaat...
salah satunya adalah
ngeblog itu bisa mengasah kebahasaan kita, dengan kata lain kita dapat melakukan eksplorasi terhadap gaya bahasa pribadi masing-masing. Karena tulisan seseorang mencerminkan bagaimana si penulis itu sendiri !
(kita bicara dalam konteks blog pribadi, yang biasa ditulis sebagai diari untuk curhat ataupun sebagai coretan-coretan iseng pengalaman sehari-hari)
apakah itu dengan bahasa yang sopan, santai, blak-blakan, amburadul ataupun dengan bahasa yang kaku.

Selain itu juga bisa jadi personal branding bagi diri sendiri. Jaman sekarang seringkali kita menemukan di kartu nama seseorang tertulis alamat blog nya. Selain menarik orang untuk mengunjungi blog kita, seringkali blog pribadi kita lebih bisa menjelaskan siapa diri kita ketimbang kita bicara panjang lebar mendeskripsikan diri sendiri. Apalagi blog yang sudah berumur bertahun-tahun. Tentu sudah banyak pengalaman dan curhatan yang telah digoreskan di dalam blog itu.
Biasanya pengunjung blog akan melihat dulu artikel pertama yang nongol di blog....
maka dari itu berusahalah membuat setiap postingan kita untuk semenarik mungkin.... agar orang akan keterusan membaca blog kita.

Selain beberapa hal tersebut di atas, banyak manfaat blogging sih... namun akan kubahas di post-post berikutnya ^_^
Kembali lagi ke komitmen dalam blogging, komitmen untuk blogging itu sebenarnya adalah investasi yang intangible.... investasi waktu, investasi yang memberikan high impact !
Kenapa begitu ? karena kita meluangkan beberapa cuil waktu kita untuk menyusun dokumentasi pengalaman pribadi, pandangan-pandangan, gagasan-gagasan maupun cerita seru yang nantinya bisa kita baca kembali, kita kenang !
ataupun bisa berguna bagi orang lain.... ataupun berguna bagi personal branding diri kita sendiri !
Misalkan seseorang ingin jadi jurnalis, pengisi rubrik etc dia dapat saja merefer orang yang akan merekrutnya ke Blog nya
"Bapak dapat melihat blog saya untuk melihat gaya bahasa dan penulisan saya dalam menulis artikel"
tentu akan sangat mudah bagi orang yang akan merekrut kita dengan membuka alamat blog kita ketimbang meminta kita mengirimkan setumpuk tulisan artikel kita untuk dinilai
Hey Man, ini jaman teknologi informasi.... hari gini ga punya koneksi internet ? hahahaha.....

Bicara lagi komitmen.... komitmen selain menjadi investasi juga dapat melatih mental kita dalam berkomitmen. kenapa ?
seiring kita terus berkomitmen dalam menulis blog, kita akan menemukan arti dari komitmen itu sendiri !
betapa hasil yang didapat dari komitmen kita untuk beberapa waktu yang lama...
nah, lama kelamaan ini akan membentuk habit kita untuk melakukan hal yang sifatnya rutin menjadi hal yang tidak membosankan karena kita sudah menganggapnya sebagai suatu komitmen dan kita sudah merasakan manfaat dari komitmen kita sendiri

Nah bagi anda yang baru mulai ngeBlog, jangan deh sampai terkena sindrom HHCS itu tadi...
and bagi yang pernah ngeBlog terus bosan..... bisa mencoba sekali lagi... seperti hal nya gw. gw juga sedang mencoba untuk eksplorasi pribadi terhadap arti komitmen itu sendiri
dimulai dari hal yang sepele dulu.... seperti blogging hehehe....

Well, sampai sini dulu kebawelan gw dalam nulis blog. Ga ada gunanya ngomong banyak-banyak tapi prakteknya NOL BESAR !
seperti Slogan Nike
JUST DO IT <<< HOhoho.... Love it !

Selamat mencoba ^_^

Survey perilaku pengguna Facebook

Suatu hari gw bikin 1 account facebook dengan tujuan untuk melakukan survei kecil-kecilan
account fb ini memperkenalkan diri sebagai pria berumur 22 dan berlokasi di Jakarta, dengan status single, kuliah dan sambil kerja
dengan pembawaan pribadi yang humoris dan cenderung ramah....

Sample : 1097 orang (287 orang dari 1097diambil dari account facebook saya)
Lokasi : Jakarta
Metode Sampling : Snowball
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Single
rentang umur : 18-23
Agama : Kristen, Katolik, dan Buddha
Time fence sampling : 68 hari (1 Maret ~ 6 Juni )

Subjek : Interaksi dan kontinuitas hubungan
842/1097 menerima ajakan untuk berteman
148/842 orang menulis di wall orang yang meng add dia "thanks for the add"
92/148 membalas lagi tanggapan di wall nya
52/92 terlibat pembicaraan asik di wall
37/52 membalas message yang di send ke inbox mereka
29/58 meminta/memberikan alamat contact (email/no hp)
18/37 mengajak untuk kopi darat
14/18 benar2 serius dan hadir pada kopi darat
8/14 keep contact dan sering smsan/call
3/7 mempunyai intensi untuk menjadi teman/TTM/pacar etc
3 orang itu umurnya adalah 20,21 & 23

Subjek : Marketing tools
pengujian dilakukan dengan memajang status untuk "jualan"
barang yang ditawarkan adalah aksesoris yang terkait dengan hello kitty sebanyak 5 items
range harga items : Rp. 25.000 - Rp. 65.000
344/842 mengomentari status dan photo barang yang dijual
102/344 melakukan penawaran
89/271 meminta no hp / YM
22/89 bersedia membayar via transfer 36/89 bersedia COD/ketemuan dan sisanya kehilangan minat
6/22 mentransfer, namun items tidak dikirimkan dan uang mereka di transfer kembali ke mereka

Subjek :
Komposisi antara Kuliah, Kerja dan kuliah sambil kerja
............ akan diisi kemudian



to be continued....
data akan diupdate terus hingga sampel mencapai 1500 orang
penelitian akan subjek lain sedang ditabulasi di excel sehingga membutuhkan waktu untuk mempublikasikannya

PS : Analisis akan di keluarkan kemudian
namun mempertimbangkan analisisnya cenderung subjektif daripada objektif
 
Albert Wu ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates