Friday, July 18, 2008

Lessons from Mr Reza Indragiri Amriel

Friday, July 18, 2008
Pada hari rabu, 16 juli 2008 saya mengikuti seminar dari BinusCareer yang bertajuk "The Art of Personality test" dengan menghadirkan salah satu pembicara yang saya anggap sangat unik dan benar-benar live, yaitu pak Reza Amriel. Beliau adalah dosen fakultas psikologi di BINUS UNIVERSITY. Acara yang diadakan oleh BinusCareer ini sebenarnya ditargetkan untuk memberikan wawasan kepada para mahasiswa Binus yang mungkin akan membantu mereka dalam dunia kerja usai lulus dari universitas. Beberapa hal seperti trik2 menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja sangat menarik minat peserta , terutama pada 3 hal ini
  • Berapakah salary yang anda harapkan ?
  • Apakah Kelemahan anda ?
  • Kenapa memilih perusahaan kami ?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang sensitif untuk dijawab dalam sesi interview kerja. Menjadi tidak relevan untuk menyebutkan nilai gaji yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah dengan pertimbangan seorang freshgraduate ataupun ditakutkan akan menyinggung perasaan dari si pewawancara. Berbeda apabila sudah dibekali banyak pengalaman dan merasa cukup qualified untuk posisi yang dilamar dan nilai yang pantas bagi perusahaan maka menyebut gaji adalah lumrah dan sudah sepantasnya. Sedangkan pada kelemahan yang ditanyakan, hal ini merupakan hal yang terkadang menjatuhkan kita dalam wawancara kerja, karena menyangkut penilaian sendiri tentang kelemahan pada diri sendiri. Untuk berkata jujur secara langsung akan sangat polos dan malah membuat si pewawancara mempunyai pandangan negatif terhadap kita, namun apabila mencoba berbohong , menjadi dilema bagi kita karena biasanya pewawancara sudah terbiasa untuk menilai orang yang jujur ataupun sedang berbohong dan berpotensi membuat kita tidak lolos dari saringan jika seandainya kita memilih untuk berbohong. Alasan untuk memilih perusahaan tersebut juga menjadi concern utama dari si pewawancara untuk ingin tahu lebih banyak tentang minat kita terhadap perusahaan, maka disini sangat penting bagi kita untuk menunjukan seberapa jauh pengetahuan kita akan perusahaan tersebut. Biasanya pembawa acara seminar semacam ini akan memberikan jawaban-jawaban yang saya nilai konvensional , namun yang diajarkan oleh pak reza adalah bagaimana untuk menjawab dengan humble dan cerdik setiap pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga saya acara seminar ini sangat membuka wawasan saya tentang wawancara dunia kerja. Misalnya dalam menyebut nilai salary yang diinginkan , poin utamanya adalah menghindari penyebutan secara langsung ataupun setelah penyebutan ditambahkan embel-embel "negotiable". Sedangkan untuk kelemahan, hal ini sangat menarik karena pak Reza mengajarkan untuk mengubah apa kelemahan kita menjadi kekuatan kita dengan memberikan jawaban yang tegas namun sopan dengan menunjuk kelemahan kita sebagai kekuatan yang dapat berguna bagi perusahaan seraya menanamkan persepsi tersebut dalam benak si pewawancara. Untuk pertanyaan kenapa memilih perusahaan tersebut, pak Reza mengajarkan sikap keingintahuan kita ke dalam proses wawancara sebagai wujud keakraban ataupun bilamana kita sudah mengenal baik perusahaan tersebut, jangan terlalu tinggi hati karena dapat saja kita salah tentang beberapa poin dan membuat si pewawancara menjadi kehilangan minat atas kita.

Selain beberapa hal tersebut, pak Reza juga memperlihatkan 4 orang peserta seminar yang maju ke depan dan diberikan suatu kasus untuk dipecahkan bersama dengan tujuan menilai karakter masing-masing dan apakah bidang yang cocok bagi mereka.
Persoalannya adalah bahwa dia sebagai penguasa afrika akan mendapat bantuan $ 1000 milyar dan keempat orang tersebut ditugaskan sebagai menteri dengan berbagai bidang. Mereka berembuk untuk menentukan alokasi uang terbesar pada departemen kementrian mana.
Terlihat ada yang berinisiatif mengajukan konsep dan ada yang menolak konsep utama yang ditawarkan , ikut-ikutan dan salah satu sebagai penengah dalam kericuhan antara dua orang yang berbeda pendapat.

Setelah melewati sesi tersebut, pak Reza memberikan analisisnya seraya berkata "sayangnya dana tersebut tidak akan saya berikan karena tidak ada yang cocok. Pak Reza menilai, orang yang pertama kali berinisiatif menerima microphone dari dia mungkin berpotensi untuk memimpin namun ternyata kelihatannya kurang tegas dan lebih cocok menjadi seorang kepala gudang , yang mengkritik konsep utama mungkin merupakan orang yang cocok jadi penasehat dan yang ikut-ikutan sebagai karyawan tulen dan yang menghibur kelompok sebagai "badut kerjaan".

Hal utama yang diincar dalam problematika ini adalah butuhnya persamaan persepsi.
Ya, seorang pemimpin harus bisa menyamakan persepsi dalam kelompok sehingga mereka dapat bekerja dengan lancar.

Beberapa hal yang saya tangkap dari seminar tersebut adalah bahwa sikap (attitude) lebih penting dari (aptitude) dalam meraih kesuksesan bahkan kontribusinya sebesar 80%. Hal yang luar biasa sekali ! Oleh sebab itu pesan pak Reza adalah agar kita tidak hanya difokuskan pada buku-buku tapi juga ilmu-ilmu lain yang mungkin tidak akan didapatkan secara formal seperti kemampuan bergaul dan kemampuan dalam berkomunikasi dalam bahasa asing yang baik.
karena dewasa ini perusahaan cenderung mencari orang-orang yang mempunyai Multiple skills dan cenderung orang yang generalis dan adaptable lah yang cocok dalam menduduki posisi top manajemen dalam perusahaan karena dapat bekerja dengan fleksibel ketika harus ditempatkan di bidang apapun.

Thanks a lot to Pak Reza yang membuka wawasan saya lebih luas tentang artinya penting komunikasi dalam membangun jaringan pertemanan yang luas dan kelancaran komunikasi dalam wawancara kerja.

0 comments:

Post a Comment

 
Albert Wu ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates