Wednesday, March 26, 2008

Love, desperation and hope

Wednesday, March 26, 2008
Masalah asmara, di kalangan remaja merupakan isu yang seringkali kita dengar. Memang inilah saat-saat dimana seseorang mulai ingin mengeksplorasi perasaan, bukan hanya pada diri sendiri tapi pada tahapan antarindividu. Beberapa teman yang saya kenal, ada yang mengharapkan segera mendapat pacar ataupun menunda pacaran dan berpikir bahwa pacaran itu ribet, butuh modal, waktu bahkan mental. Ini pengertian dengan sudut pandangan pria. Bagi wanita mungkin tidak perlu berpikir mengenai hal ini.
Bagi sebagian orang dengan memiliki pacar artinya punya seseorang untuk berbagi, hubungan yang lebih intim dan lebih besar lagi pada porsi kebutuhan seorang figur untuk disayangi. pada pandangan wanita mungkin figur seseorang yang bisa memberi kasih sayang dan perlindungan dan rasa nyaman. Tapi pada jaman modern seperti sekarang ini , terkadang materi merupakan hal yang utama. Hal ini juga mendasari asumsi kaum pria yang merasa belum mapan untuk menunda waktu pacaran. Begitulah kira-kira cerita yang saya dapat dari teman-teman. Sebenarnya perspektif ini ada benarnya juga , namun tidak semuanya mempunyai perspektif demikian. Saya melihat banyak teman-teman yang juga tanpa menggunakan "modal" bisa berpacaran layaknya biasanya.
Saya mempunyai satu problematika yang mungkin berbeda dari kebanyakan orang lain. Idealnya semuanya menginginkan pasangan yang rupawan ataupun "baik"begitu juga saya. Dalam memandang hubungan ini saya lebih terfokus kepada bagaimana untuk memaintance hubungan itu sendiri karena saya mungkin orang yang introvert dan tidak cukup baik dalam memberikan perhatian, kadang-kadang moody dan emosional
hal ini yang membuat paranoid akan hubungan spt ini. Sedangkan beberapa teman menganjurkan " hey bro, you'll never know until you try"
well, mungkin saya rasa , memang harus dicoba.

0 comments:

Post a Comment

 
Albert Wu ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates