Pagi ini saya menghadiri kelas katekumen di kampus Syahdan seperti biasanya… Pada awalnya sih saya merasa agak malas dan mau bolos saja.
Tapi ntah kenapa gw tiba2 mau-mau saja beranjak dari tempat tidur selekasnya ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk menuju kampus syahdan…
Hmm, ternyata katekumen kali ini sama saja seperti biasanya…. tetap pada pola kelas yang pasif. mungkin karena masih pertemuan awal sehingga belum saling mengenal diantara yang hadir.
Situasi kelas begitu tenang, dan saya sangat menikmati situasi kelas seperti ini daripada kelas pada hari-hari kuliah yang biasanya tidak pernah absen dengan yang namanya ribut
Ada hal yang menarik disini….
berbicara tentang menjadi seorang katekumen, dituntut akan adanya konsistensi , komitmen dan tanggung jawab.
Konsistensi, tanpa konsistensi…. iman yang telah dibina selama bertahun-tahun akan pudar juga lama-kelamaan. mungkin itu sebabnya, tidak mudah untuk bisa langsung menjadi seorang katolik. oleh sebab itu gereja mengharuskan seseorang secara konsisten dan berkelanjutan membina diri melalui media katekumen ini sebelum akhirnya siap untuk menerima kristus dan menjadi bagian dari gereja
Komitmen, salah satu penyokong iman kita. tanpa dilandasi komitmen biasanya akan timbul rasa bosan. Ketika rasa bosan ini lebih besar dari komitmen kita, maka akan timbul penyakit malas, malas hadir di misa, malas hadir di kelas katekumen. Dari komitmen diri ini sendiri, kita melatih diri sendiri untuk bertahan terhadap godaan dari kebosanan.
Bosan adalah hal yang lazim ketika kita mengikuti hal yang sifatnya rutin, namun menjadi tantangan bagi kita bagaimana mengelola rasa bosan tersebut agar tetap bisa mempertahankan komitmen ini.
Tanggung jawab, berbicara tanggung jawab. Setiap orang katolik hendaknya bertanggung jawab untuk tetap menjaga imannya ketika diterima menjadi pengikut Kristus. Dan gw rasa, itulah yang coba diajarkan dalam masa-masa katekumen yang panjang ini.
Pada akhir kelas, diadakan penunjukkan siapa yang akan menjadi ketua dan bendahara kelas. awalnya kelas diam dan hening….. tidak ada satupun yang berani mengajukan diri untuk menjadi bendahara kelas, hingga akhirnya entah dorongan apa yang membuatku mengajukan diri.
Btw, ada hikmahnya juga… biar gw ada tanggung jawabnya dan rasa ingin bolos itu bisa rada ditekan karena bertanggung jawab memegang kas dari kelas katekumen
See…. too many things to learn everyday…
if we give it a little review in a personal insight