Ada seorang Profesor mata kuliah Religi yang bernama Dr.Christianson yang mengajar di sebuah perguruan tinggi kecil di bagian barat Amerika Serikat. Dr. Christianson mengajar ke-Kristenan di perguruan tinggi ini dan setiap siswa semester pertama diwajibkan untuk mengikuti kelas ini. Sekalipun Dr. Christianson berusaha keras menyampaikan intisari Injil kepada kelasnya, ia menemukan bahwa kebanyakan siswanya memandang materi yang diajarnya sebagai suatu kegiatan yang membosankan. Meskipun ia sudah berusaha sebaik mungkin, kebanyakan siswa menolak untuk menanggapi Kekristenan secara serius.
Tahun ini, Dr. Christianson mempunyai seorang siswa yang spesial yang bernama, Steve. Steve belajar dengan tujuan untuk melanjutkan studinya ke seminari dan mau masuk ke dalam pelayanan. Steve seorang yang popular, ia disukai banyak orang, dan seorang atlet yang memiliki fisik yang prima dan ia merupakan siswa terbaik di kelas professor itu.
Suatu hari, Dr Christanson meminta Steve untuk tidak langsung pulang setelah kuliah karena ia mau berbicara kepadanya. "Berapa push up yang bisa kamu lakukan?" Steve menjawab, "Saya melakukan sekitar 200 setiap malam." "200? �Lumayan itu, Steve," Dr. Christianson melanjutkan. "Apakah kamu dapat melakukan 300?" Steve menjawab, "Saya tidak tahu. Saya tidak pernah melakukan 300 �sekaligus." "Apakah kamu pikir kamu dapat melakukannya? " tanya Dr.Christianson. "Ok, saya bisa coba," jawab Steve.
"Saya mempunyai satu proyek di kelas dan saya memerlukan kamu untuk �melakukan 10 push up setiap kali, tapi sebanyak 30 kali, jadi totalnya 300. Dapatkah kamu melakukannya? " tanya sang profesor. Steve menjawab, "Baiklah, saya pikir saya bisa. Ok, saya akan melakukannya. " Dr Christianson berkata, "Bagus sekali! Saya memerlukan Anda untuk melakukannya Jumat ini." Dr Christianson menjelaskan kepada Steve apa yang ia rencanakan untuk kelas mereka pada Jumat itu.
Pada hari Jumat, Steve datang awal ke kelas dan duduk di bagian depan kelas. Saat kelas bermula, sang profesor mengeluarkan satu kotak besar donut. Bukan donut yang biasa tetapi yang besar dan yang punya krim di tengah-tengah. Setiap orang sangat bersemangat karena kelas itu merupakan kelas terakhir pada hari itu dan mereka bisa menikmati akhir pekan mereka setelah pesta di kelas Dr Christianson.
Dr. Christianson pergi ke baris pertama dan bertanya, "Cynthia, apakah kamu mau salah satu dari donut ini?" Cynthia menjawab, "Ya". Dr. Christianson lalu berpaling kepada Steve, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Cynthia bisa mendapatkan donut ini?" "Tentu saja!" Steve lalu melompat ke lantai dan dengan cepat melakukan 10 push up. Lalu Steve kembali ke tempat duduknya. Dr.Christianson meletakkan satu donut di meja Cynthia.
Dr. Christianson lalu pergi siswa selanjutnya, dan bertanya, "Joe, apakah kamu mau suatu donut?" Joe berkata, "Ya." Dr. Christianson bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Joe bisa mendapatkan donutnya?"
Steve melakukan 10 push up, dan Joe mendapatkan donutnya. Begitulah selanjutnya, di baris yang pertama. Steve melakukan 10 push up untuk setiap orang sebelum mereka mendapatkan donut mereka. Di baris yang kedua, Dr. Christianson berhadapan dengan Scott. Scott seorang pemain basket, dan fisiknya sekuat Steve. Ia juga seorang yang sangat popular dan punya banyak teman wanita.
Saat profesor bertanya, "Scott apakah kamu mau donut?" Jawaban Scott adalah, "Baiklah, bisakah saya melakukan push up saya sendiri?" Dr. Christianson berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya. " Lalu Scott berkata, "Kalau begitu, saya tidak mau donutnya." Dr. Christianson mengangkat bahunya dan berpaling kepada Steve dan meminta, "Steve, apakah kamu mau melakukan 10 push up agar Scott bisa mendapatkan donut yang tidak ia kehendaki?" Dengan ketaatan yang sempurna Steven mulai melakukan 10 push up. Scott berteriak, "HEI! Saya sudah berkata, saya tidak menginginkannya! " Dr Christianson berkata, "Lihat di sini! Ini kelas saya dan semuanya ini donut saya. Biarkan saja di atas meja jika kamu tidak menginginkannya. " Ia lalu menempatkan satu donut di atas meja Scott.
Di waktu ini, Steve sudah mulai melakukan push up dengan agak perlahan. Ia hanya duduk di lantai saja karena terlalu capek untuk kembali ke tempat duduknya. Ia mulai berkeringat. Dr. Christianson mulai di baris ketiga. Para siswa sudah mulai merasa marah. Dr Christianson bertanya kepada Jenny, "Jenny, apakah kamu mengingikan donut ini?" Dengan tegas Jenny menjawab, "Tidak." Lalu Dr. Christianson bertanya Steve, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up lagi agar Jenny bisa mendapatkan donut yang tidak ia mau?"
Steve melakukan 10 push up dan Jenny mendapatkan satu donut. Ruang sudah mulai dipenuhi oleh rasa tidak nyaman. Para siswa sudah mulai berkata,"Tidak! " dan semua donut dibiarkan di atas meja tanpa ada yang �memakannya. Steve sudah kelelahan dan harus berusaha keras untuk tetap terus melakukan push up untuk setiap donut itu. Lantai tempat ia melakukan push up sudah dibasahi keringatnya dan lengannya sudah mulai kemerahan.Dr Christianson bertanya kepada Robert, seorang ateis yang paling lantang suaranya kalau berdebat di kelas, apakah ia mau membantu untuk �memastikan bahwa Steve tidak curang dan tetap melakukan 10 push up untuk setiap donut karena dia sendiri sudah tidak sanggup melihat Steve melakukan push upnya.
Dr. Christianson sudah sampai ke baris ke-empat sekarang. Dan beberapa siswa dari kelas yang lain yang sudah bergabung di kelas itu dan mereka duduk di tangga. Saat profesor menghitung kembali, ternyata ada 34 siswa sekarang di kelas. Ia mulai khawatir apakah Steve dapat melakukannya. Dr. Christianson melanjutkan dari satu siswa ke siswa yang selanjutnya sampai ke akhir baris itu. Dan Steve sudah mulai bergumul. Ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan push up-nya. Steve bertanya kepada Dr. Christianson, "Apakah hidung saya harus menyentuh lantai untuk setiap push up yang saya lakukan?" Dr.Christianson berpikir sejenak dan berkata, "Semuanya ini push up kamu. Kamu yang pegang kendali. Kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau." Dan Dr. Christianson melanjutkan ke siswa yang selanjutnya.
Beberapa saat kemudian, Jason, seorang siswa dari kelas lain dengan santai mau masuk ke kelas, dan sebelum ia melangkahi masuk, seluruh kelas berteriak serentak, "JANGAN! Jangan masuk! Kamu berdiri di luar saja!" Jason kaget karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Steve mengangkat kepalanya dan berkata, "Tidak, biarkan dia masuk."
Professor Christianson berkata, "Kamu sadar bahwa jika Jason masuk, kamu harus melakukan 10 push up untuk dia?"
Steve berkata, "Ya, biarkan dia masuk. Berikan donut kepadanya." Dr.Christianson berkata, "Ok Steve. Jason, kamu mau donut?" Jason yang baru masuk ke kelas dan tidak tahu apa-apa menjawab, "Ya, tentu saja, berikan saya �donut."
Steve melakukan 10 push up dengan sangat perlahan dan bersusah payah. Jason yang kebingungan diberikan satu donut. Dr. Christianson sudah selesai dengan baris ke-empat dan mulai ke tempat siswa-siswa dari kelas lain yang duduk di tangga.
Tangan Steve sudah mulai gemetaran dan ia harus bergumul untuk mengangkat dirinya melawan tarikan gravitas. Di waktu ini, keringatnya bercucuran, dan tidak kedengaran apa-apa kecuali bunyi nafasnya yang kencang. Mata setiap orang di kelas itu mulai basah. Dua siswa terakhir adalah dua siswa perempuan yang sangat popular, Linda dan Susan.
Dr. Christianson pergi ke Linda, "Linda, apakah kamu mau donut?" Linda dengan sedih berkata, "Tidak, terima kasih"
Professor Christianson dengan perlahan bertanya, "Steve, maukah kamu melakukan 10 push up supaya Linda bisa mendapatkan donut yang tidak ia �mau?" Dengan pergumulan yang berat, Steve dengan perlahan melakukan push-up untuk Linda. Lalu Dr Christianson berpaling kepada siswa yang terakhir,Susan. "Susan, kamu mau donut ini?" Susan dengan air mata yang berlinangan di pipinya mulai menangis. "Dr Christianson, mengapa saya tidak boleh membantunya? "
Dr. Christianson, dengan mata yang berkaca-kaca berkata, "Tidak, Steve harus melakukannya sendiri; saya telah memberinya tugas itu dan ia bertanggungjawab untuk memastikan setiap orang mempunyai kesempatan untuk mendapat donut itu, tidak kira apakah mereka menginginkannya atau �tidak. Hanya Steve seorang saja yang mempunyai nilai yang sempurna. Setiap orang telah gagal dalam ujian mereka, mereka entah bolos kelas atau memberikan saya tugas yang di bawah standar. Steve memberitahu saya di latihan football, saat seorang pemain buat salah, ia harus buat push up. Saya memberitahu Steve bahwa tidak seorang pun dari kalian yang boleh datang ke pesta saya melainkan ia membayar harga dengan melakukan push up bagi kalian. Steve dan saya telah membuat perjanjian demi kalian semua."
"Steve, maukah kamu membuat 10 push up supaya Susan bisa mendapatkan donut?" Steve dengan sangat perlahan melakukan 10 push up yang terakhirnya. Ia tahu ia sudah menyelesaikan semua yang harus dia lakukan. Secara total, Steve telah melakukan 350 push up, tangannya tidak tahan lagi dan ia jatuh tersungkur ke lantai.. Dr. Christianson lalu berpaling ke kelas dan berkata, "Dan, demikianlah, Juru Selamat kita, Yesus Kristus, di atas kayu salib, ia telah melakukan semua yang dibutuhkan olehnya. Ia menyerahkan semuanya. Dan seperti mereka yang ada di ruangan ini, banyak di antara kita yang membiarkan hadiah itu begitu saja di atas meja, sama sekali tidak kita jamah."
Dua siswa mengangkat Steve dari lantai untuk duduk di kursi, walaupun sangat lelah secara fisik, Steve tersenyum bahagia. "Engkau sudah berbuat dengan baik, hambaku yang baik dan setia," kata professor dan ia menambahkan, "Tidak semua khotbah disampaikan dengan �kata-kata." Berpaling kepada kelas, profesor berkata, "Harapan saya adalah kalian dapat memahami dan sepenuhnya mengerti akan semua kekayaan kasih karunia dan rahmat yang telah diberikan kepada kalian lewat pengorbanan Yesus Kristus. Allah tidak menyayangkan putra satu-satu-Nya, tetapi menyerahkan dia untuk kita semua. Apakah kita memilih untuk menerima menolak karunia-Nya, harganya sudah lunas dibayar."
"Apakah kita akan menjadi orang yang bodoh dan yang tidak bersyukur dengan meninggalkan hadiah itu di atas meja?
Sunday, October 19, 2008
Do The Best, Dont Be The Best
Setiap orang ingin sukses. Itu pasti. Apakah rahasia kesuksesan itu?
Apa yang membuat orang sukses? Apakah talenta, bakat, pendidikan
tinggi atau koneksi. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lulusan
Harvard yang telah lulus 20 tahun lalu, mengungkapkan bahwa 3% dari
lulusan Harvard yang menulis sasarannya dengan sangat jelas mencapai
kebebasan finansial yang jauh lebih baik dari 97% lainnya. Penelitian
ini mengungkapkan bahwa kemungkinan orang sukses jauh lebih besar,
ketika orang tersebut menuliskan sasaran (goal) dengan sangat jelas.
Orang-orang dengan talenta, bakat dan pendidikan biasa-biasa saja bisa
berhasil jauh lebih baik, jika orang itu mau menuliskan sasaran dengan
sangat jelas, fokus terhadap sasaran itu dan berusaha terus untuk
mencapainya. Sudahkah Anda menulis sasaran yang Anda ingin capai? Jika
belum, ada baiknya Anda menuliskan sasaran Anda. Bila sudah, apakah
Anda terus berusaha memberikan yang terbaik untuk mencapai sasaran
itu? Atau Anda berhenti dan menyerah di tengah jalan walau sasaran
yang Anda inginkan belum tercapai. Anda mungkin berhenti di tengah
jalan karena kehilangan motivasi atau karena sudah merasakan sedikit
keberhasilan dan puas dengan pencapaian itu.
Ada sebuah cerita menarik. Satu tim yang terdiri dari sepuluh orang
ingin melakukan pendakian gunung. Tujuannya adalah untuk persahabatan
dan membangun teamwork. Untuk mencapai puncak gunung itu kira-kira
dibutuhkan 8 jam berjalan kaki. Sebelum mulai pendakian, setiap
anggota saling memberi semangat dan motivasi. Saking bersemangatnya,
mereka sudah tidak sabar lagi ingin mendaki lereng-lereng gunung,
mengambil foto dan membayangkan mereka merayakan kemenangan ketika
mereka sudah sampai ke puncak gunung tersebut.
Mereka terus mendaki dan saling memberi semangat. Kira-kira setengah
perjalanan dari pendakian itu, ada sebuah rumah makan kecil yang cukup
menarik. Mereka berdiskusi kecil, apakah mereka berhenti disitu untuk
makan siang sebentar atau melanjutkan perjalanan sampai ke puncak
pegunungan. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka memutuskan
untuk berhenti beberapa menit untuk makan siang, minum kopi dan
beristirahat sejenak. Dengan latar belakang pegunungan, para pendaki
itu sangat menikmati pemandangan yang sangat indah dan menyenangkan.
Setelah mereka kenyang dan merasa nyaman, hanya lima orang dari mereka
ingin melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Separuh dari mereka
sudah merasa nyaman dan tidak mau melanjutkan perjalanan. Bukan karena
pendakian itu sulit. Bukan karena mereka tidak mampu. Bukan karena
mereka sudah lelah. Tetapi karena separuh dari mereka merasa sudah
cukup baik dimana mereka berada. Mereka kehilangan semangat untuk
mendaki sampai ke puncak seperti tujuan awal mereka. Mereka kehilangan
motivasi untuk melihat dan menikmati pemandangan- pemandangan baru,
pemandangan- pemandangan yang belum pernah mereka lihat. Mereka sudah
merasakan sedikit keberhasilan, dan mereka merasa ini cukup baik.
Keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik terhalangi dengan
pencapaian yang mereka anggap cukup baik.
Sering kali kita seperti mereka. Awalnya, ketika kita baru saja
merumuskan sasaran yang ingin kita capai (biasanya diawal tahun), kita
begitu termotivasi, antusias dan bersemangat untuk mencapainya. Tetapi
setelah mencicipi sedikit keberhasilan, kita menjadi malas. kita
menjadi begitu cepat berpuas diri. Kita merasa sudah begitu nyaman
dengan dimana kita berada.
Dimana Anda berada sekarang mungkin bukanlah tempat yang buruk, itu
tempat yang nyaman, tetapi Anda tahu persis bahwa itu bukanlah tempat
dimana Anda seharusnya berada. Seorang kawan pernah berkata kepada
saya, "Dulu saya kelebihan berat badan 20 Kg, tetapi sekarang berat
badan saya telah berkurang 10 Kg, saya sudah merasa cukup baik." Saya
berkata kepada kawan itu, "Pencapaianmu memang luar biasa, itu patut
dibanggakan dan disyukuri, namun jangan berhenti sampai disitu. Kamu
sudah melakukan yang baik, tetapi itu bukan yang terbaik yang kamu
bisa lakukan. Saya yakin kamu bisa menurukan berat badan sampai 20 Kg."
Mungkin dalam keluarga dan pekerjaan, Anda sudah merasakan sedikit
keberhasilan. Syukurilah keberhasilan itu. Berterima kasihlah atas
pencapaian itu. Tetapi jangan berhenti sampai di situ. Terus bergerak.
Terus dekati sasaran Anda, sampai sasaran Anda tercapai.
Melakukan yang terbaik bukan berarti menjadi sempurna. Melakukan yang
terbaik adalah ketika Anda melakukan setiap hal dengan segenap
kemampuan yang Anda miliki. Mencoba menjadi sempurna adalah jalan
menuju kekecewaan. Tidak ada seorangpun di dunia ini dapat melakukan
segala sesuatu sempurna 100%. Dari pada menjadi sempurna, lebih baik
Anda melakukan segala sesuatu yang terbaik yang Anda bisa lakukan.
Yang saya maksudkan disini bukan juga menjadi yang terbaik, tetapi
melakukan yang terbaik. Menjadi yang terbaik dengan mengalahkan orang
lain adalah sebuah perjalanan yang sangat melelahkan dengan format
win-lose. Melakukan yang terbaik yang saya maksud adalah sebuah
tindakan yang proaktif dan dinamis. Anda harus selalu bertanya dalam
apapun yang Anda lakukan, apakah Anda sudah memberikan yang terbaik.
Sangat mungkin sekali ketika Anda terus melakukan yang terbaik, Anda
akan menjadi yang terbaik. Di dalam keluarga, apakah Anda sudah
memberikan yang terbaik kepada suami, istri, orang tua, saudara, dan
anak Anda. Di kantor, sudahkah Anda memberikan yang terbaik kepada
atasan, bawahan dan rekan-rekan kerja. Seperti kata seorang penulis
Amerika terkenal, Helen Keller, ketika Anda selalu melakukan yang
terbaik yang Anda mampu lakukan, maka akan ada keajaiban yang akan
datang dalam hidup Anda. Do the best, don't be the best.
Tips meningkatkan produktivitas Anda:
1. Tuliskan sasaran Anda dengan sangat jelas.
2. Sasaran Anda harus spesifik, terukur, realistik dan kapan ingin
dicapai.
3. Syukuri dimanapun Anda berada sekarang, tetapi jangan berhenti
dan cepat puas bila Anda belum mencapai sasaran.
4. Terus menerus lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan.
5. Melakukan yang terbaik bukanlah berarti menjadi terbaik dengan
mengalahkan orang lain. Melakukan yang terbaik adalah sebuah
tindakan yang proaktif dan dinamis.
6. Melakukan yang terbaik adalah melakukan setiap hal dengan
segenap kemampuan yang Anda miliki.
Credits to :
HENDRY RISJAWAN
http://www.trainers club.or.id
Apa yang membuat orang sukses? Apakah talenta, bakat, pendidikan
tinggi atau koneksi. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lulusan
Harvard yang telah lulus 20 tahun lalu, mengungkapkan bahwa 3% dari
lulusan Harvard yang menulis sasarannya dengan sangat jelas mencapai
kebebasan finansial yang jauh lebih baik dari 97% lainnya. Penelitian
ini mengungkapkan bahwa kemungkinan orang sukses jauh lebih besar,
ketika orang tersebut menuliskan sasaran (goal) dengan sangat jelas.
Orang-orang dengan talenta, bakat dan pendidikan biasa-biasa saja bisa
berhasil jauh lebih baik, jika orang itu mau menuliskan sasaran dengan
sangat jelas, fokus terhadap sasaran itu dan berusaha terus untuk
mencapainya. Sudahkah Anda menulis sasaran yang Anda ingin capai? Jika
belum, ada baiknya Anda menuliskan sasaran Anda. Bila sudah, apakah
Anda terus berusaha memberikan yang terbaik untuk mencapai sasaran
itu? Atau Anda berhenti dan menyerah di tengah jalan walau sasaran
yang Anda inginkan belum tercapai. Anda mungkin berhenti di tengah
jalan karena kehilangan motivasi atau karena sudah merasakan sedikit
keberhasilan dan puas dengan pencapaian itu.
Ada sebuah cerita menarik. Satu tim yang terdiri dari sepuluh orang
ingin melakukan pendakian gunung. Tujuannya adalah untuk persahabatan
dan membangun teamwork. Untuk mencapai puncak gunung itu kira-kira
dibutuhkan 8 jam berjalan kaki. Sebelum mulai pendakian, setiap
anggota saling memberi semangat dan motivasi. Saking bersemangatnya,
mereka sudah tidak sabar lagi ingin mendaki lereng-lereng gunung,
mengambil foto dan membayangkan mereka merayakan kemenangan ketika
mereka sudah sampai ke puncak gunung tersebut.
Mereka terus mendaki dan saling memberi semangat. Kira-kira setengah
perjalanan dari pendakian itu, ada sebuah rumah makan kecil yang cukup
menarik. Mereka berdiskusi kecil, apakah mereka berhenti disitu untuk
makan siang sebentar atau melanjutkan perjalanan sampai ke puncak
pegunungan. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka memutuskan
untuk berhenti beberapa menit untuk makan siang, minum kopi dan
beristirahat sejenak. Dengan latar belakang pegunungan, para pendaki
itu sangat menikmati pemandangan yang sangat indah dan menyenangkan.
Setelah mereka kenyang dan merasa nyaman, hanya lima orang dari mereka
ingin melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Separuh dari mereka
sudah merasa nyaman dan tidak mau melanjutkan perjalanan. Bukan karena
pendakian itu sulit. Bukan karena mereka tidak mampu. Bukan karena
mereka sudah lelah. Tetapi karena separuh dari mereka merasa sudah
cukup baik dimana mereka berada. Mereka kehilangan semangat untuk
mendaki sampai ke puncak seperti tujuan awal mereka. Mereka kehilangan
motivasi untuk melihat dan menikmati pemandangan- pemandangan baru,
pemandangan- pemandangan yang belum pernah mereka lihat. Mereka sudah
merasakan sedikit keberhasilan, dan mereka merasa ini cukup baik.
Keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik terhalangi dengan
pencapaian yang mereka anggap cukup baik.
Sering kali kita seperti mereka. Awalnya, ketika kita baru saja
merumuskan sasaran yang ingin kita capai (biasanya diawal tahun), kita
begitu termotivasi, antusias dan bersemangat untuk mencapainya. Tetapi
setelah mencicipi sedikit keberhasilan, kita menjadi malas. kita
menjadi begitu cepat berpuas diri. Kita merasa sudah begitu nyaman
dengan dimana kita berada.
Dimana Anda berada sekarang mungkin bukanlah tempat yang buruk, itu
tempat yang nyaman, tetapi Anda tahu persis bahwa itu bukanlah tempat
dimana Anda seharusnya berada. Seorang kawan pernah berkata kepada
saya, "Dulu saya kelebihan berat badan 20 Kg, tetapi sekarang berat
badan saya telah berkurang 10 Kg, saya sudah merasa cukup baik." Saya
berkata kepada kawan itu, "Pencapaianmu memang luar biasa, itu patut
dibanggakan dan disyukuri, namun jangan berhenti sampai disitu. Kamu
sudah melakukan yang baik, tetapi itu bukan yang terbaik yang kamu
bisa lakukan. Saya yakin kamu bisa menurukan berat badan sampai 20 Kg."
Mungkin dalam keluarga dan pekerjaan, Anda sudah merasakan sedikit
keberhasilan. Syukurilah keberhasilan itu. Berterima kasihlah atas
pencapaian itu. Tetapi jangan berhenti sampai di situ. Terus bergerak.
Terus dekati sasaran Anda, sampai sasaran Anda tercapai.
Melakukan yang terbaik bukan berarti menjadi sempurna. Melakukan yang
terbaik adalah ketika Anda melakukan setiap hal dengan segenap
kemampuan yang Anda miliki. Mencoba menjadi sempurna adalah jalan
menuju kekecewaan. Tidak ada seorangpun di dunia ini dapat melakukan
segala sesuatu sempurna 100%. Dari pada menjadi sempurna, lebih baik
Anda melakukan segala sesuatu yang terbaik yang Anda bisa lakukan.
Yang saya maksudkan disini bukan juga menjadi yang terbaik, tetapi
melakukan yang terbaik. Menjadi yang terbaik dengan mengalahkan orang
lain adalah sebuah perjalanan yang sangat melelahkan dengan format
win-lose. Melakukan yang terbaik yang saya maksud adalah sebuah
tindakan yang proaktif dan dinamis. Anda harus selalu bertanya dalam
apapun yang Anda lakukan, apakah Anda sudah memberikan yang terbaik.
Sangat mungkin sekali ketika Anda terus melakukan yang terbaik, Anda
akan menjadi yang terbaik. Di dalam keluarga, apakah Anda sudah
memberikan yang terbaik kepada suami, istri, orang tua, saudara, dan
anak Anda. Di kantor, sudahkah Anda memberikan yang terbaik kepada
atasan, bawahan dan rekan-rekan kerja. Seperti kata seorang penulis
Amerika terkenal, Helen Keller, ketika Anda selalu melakukan yang
terbaik yang Anda mampu lakukan, maka akan ada keajaiban yang akan
datang dalam hidup Anda. Do the best, don't be the best.
Tips meningkatkan produktivitas Anda:
1. Tuliskan sasaran Anda dengan sangat jelas.
2. Sasaran Anda harus spesifik, terukur, realistik dan kapan ingin
dicapai.
3. Syukuri dimanapun Anda berada sekarang, tetapi jangan berhenti
dan cepat puas bila Anda belum mencapai sasaran.
4. Terus menerus lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan.
5. Melakukan yang terbaik bukanlah berarti menjadi terbaik dengan
mengalahkan orang lain. Melakukan yang terbaik adalah sebuah
tindakan yang proaktif dan dinamis.
6. Melakukan yang terbaik adalah melakukan setiap hal dengan
segenap kemampuan yang Anda miliki.
Credits to :
HENDRY RISJAWAN
http://www.trainers club.or.id
Labels:
Motivation
Love Your Parents !
Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu .... sebagai balasannya .... kau menangis sepanjang malam
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan, sebagai balasannya .... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ..... sebagai balasannya .... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna .... sebagai balasannya ..... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah .... sebagai balasannya ..... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai balasannya .... kamu berteriak ' N GGAK MAU ....!'
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ....
sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim .... sebagai balasannya .... kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu, sebagai
balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun .... sebagai balasannya .... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ...... sebagai balasannya .... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa .... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya, sebagai balasannya .... kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ..... sebagai balasannya .... kamu nggak pernah menelponnya
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ....
sebagai balasannya .... kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil .... sebagai balasannya ....
kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .... sebagai balasannya .... kamu pakai telpon nonstop semalaman
waktu kamu berumur 18 tahun,
dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA ..... sebagai balasannya .... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertama .... sebagai balasannya .... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya 'Darimana saja seharian ini?'.... sebagai balasannya .... kamu
menjawab 'Ah,
cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang'
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu .... sebagai balasannya .... kamu bilang 'Aku nggak mau seperti kamu'
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi .... sebagai balasanmu ..... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah
barumu ....
sebagai balasannya .... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan .... sebagai balasannya .... kamu mengeluh
'Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu'
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ....
sebagai balasannya .... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
bayimu .... sebagai balasannya .... kamu katakan 'Sekarang jamannya sudah beda'
Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah
satu saudara dekatmu .... sebagai balasannya kamu jawab 'Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu'
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ..... sebagai balasannya .... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya
dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang .... dan tiba-tiba kamu
teringat semua yang belum pernah kamu lakukan .... dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan godam
MAKA ....
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA ... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA .... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU
I LOVE U MOTHER
Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.
Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.
OngKos upah membantu ibu :
1) Membantu Pergi Ke Warung Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000
Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1) OngKos mengandungmu selama 9bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu - GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan N ilai Kasihku - GRATIS
Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, 'Saya Sayang Ibu'. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya : 'Telah Dibayar' ....
Jika kamu menyayangi ibumu,'FORWARD' lah
Email ini kepada sahabat-sahabat anda.
1 orang : Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang : Kamu sayang ibumu
5-9 orang : Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada Ibumu
10/lebih : Waahhhh .... Kamu akan disayangi Ibumu dan juga semua orang ...
APAKAH KAMU SAYAN G ORANGTUAMU ????
KARENA ORANGTUAMU SELALU MENYAYANGIMU.
Mother is the best super hero in the world
Credits to :
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan, sebagai balasannya .... kamu kabur waktu dia memanggilmu
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ..... sebagai balasannya .... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai
Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna .... sebagai balasannya ..... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah .... sebagai balasannya ..... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur
Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai balasannya .... kamu berteriak ' N GGAK MAU ....!'
Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ....
sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga
Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim .... sebagai balasannya .... kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu, sebagai
balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun .... sebagai balasannya .... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam
Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ...... sebagai balasannya .... kamu minta dia duduk di barisan lain
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa .... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya, sebagai balasannya .... kamu bilang dia tidak tahu mode
Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ..... sebagai balasannya .... kamu nggak pernah menelponnya
Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ....
sebagai balasannya .... kamu kunci pintu kamarmu
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil .... sebagai balasannya ....
kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya
Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .... sebagai balasannya .... kamu pakai telpon nonstop semalaman
waktu kamu berumur 18 tahun,
dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA ..... sebagai balasannya .... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu
ke kampus pada hari pertama .... sebagai balasannya .... kamu minta
diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen
Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya 'Darimana saja seharian ini?'.... sebagai balasannya .... kamu
menjawab 'Ah,
cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang'
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu .... sebagai balasannya .... kamu bilang 'Aku nggak mau seperti kamu'
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus
perguruan tinggi .... sebagai balasanmu ..... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri
Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah
barumu ....
sebagai balasannya .... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya
tentang rencana di masa depan .... sebagai balasannya .... kamu mengeluh
'Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu'
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ....
sebagai balasannya .... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km
Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat
bayimu .... sebagai balasannya .... kamu katakan 'Sekarang jamannya sudah beda'
Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah
satu saudara dekatmu .... sebagai balasannya kamu jawab 'Aku sibuk sekali,
nggak ada waktu'
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ..... sebagai balasannya .... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya
dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang .... dan tiba-tiba kamu
teringat semua yang belum pernah kamu lakukan .... dan itu menghantam
HATIMU bagaikan pukulan godam
MAKA ....
JIKA ORANG TUAMU MASIH ADA ... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI
JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA .... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU
I LOVE U MOTHER
Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.
Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.
OngKos upah membantu ibu :
1) Membantu Pergi Ke Warung Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp85.000
Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1) OngKos mengandungmu selama 9bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu - GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan N ilai Kasihku - GRATIS
Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, 'Saya Sayang Ibu'. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya : 'Telah Dibayar' ....
Jika kamu menyayangi ibumu,'FORWARD' lah
Email ini kepada sahabat-sahabat anda.
1 orang : Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang : Kamu sayang ibumu
5-9 orang : Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada Ibumu
10/lebih : Waahhhh .... Kamu akan disayangi Ibumu dan juga semua orang ...
APAKAH KAMU SAYAN G ORANGTUAMU ????
KARENA ORANGTUAMU SELALU MENYAYANGIMU.
Mother is the best super hero in the world
Credits to :
Bernadeta Ratna Dewi Wijayanti ratna_cantik01@yahoo.com
Labels:
Lovely Stories
Unconditional Love
Lima tahun usia pernikahanku dengan Ellen sungguh masa yang sulit. Semakin hari semakin tidak ada kecocokan diantara kami. Kami bertengkar karena hal-hal kecil. Karena Ellen lambat membukakan pagar saat aku pulang kantor. Karena meja sudut di ruang keluarga yang ia beli tanpa membicarakannya denganku, bagiku itu hanya membuang uang saja.
Hari ini, 27 Agustus adalah ulang tahun Ellen. Kami bertengkar pagi ini karena Ellen kesiangan membangunkanku. Aku kesal dan tak mengucapkan selamat ulang tahun padanya, kecupan di keningnya yang biasa kulakukan di hari ulang tahunnya tak mau kulakukan. Malam sekitar pukul 7, Ellen sudah 3 kali menghubungiku untuk memintaku segera pulang dan makan malam bersamanya, tentu saja permintaannya tidak kuhiraukan.
Jam menunjukkan pukul 10 malam, aku merapikan meja kerjaku dan beranjak pulang. Hujan turun sangat deras, sudah larut malam tapi jalan di tengah kota Jakarta masih saja macet, aku benar-benar dibuat kesal oleh keadaan. Membayangkan pulang dan bertemu dengan Ellen membuatku semakin kesal!
Akhirnya aku sampai juga di rumah pukul 12 malam, dua jam perjalanan kutempuh yang biasanya aku hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai di rumah.
Kulihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga. Sempat aku berhenti di hadapannya dan memandang wajahnya. “Ia sungguh cantik” kataku dalam hati, “Wanita yang menjalin hubungan denganku selama 7 tahun sejak duduk di bangku SMA yang kini telah kunikahi selama 5 tahun, tetap saja cantik”. Aku menghela nafas dan meninggalkannya pergi, aku ingat kalau aku sedang kesal sekali dengannya.
Aku langsung masuk ke kamar. Di meja rias istriku kulihat buku itu, buku coklat tebal yang dimiliki oleh istriku. Bertahun-tahun Ellen menulis cerita hidupnya pada buku coklat itu. Sejak sebelum menikah, tak pernah ia ijinkan aku membukanya. Inilah saatnya! Aku tak mempedulikan Ellen, kuraih buku coklat itu dan kubuka halaman demi halaman secara acak.
14 Februari 1996. Terima kasih Tuhan atas pemberianMu yang berarti bagiku, Vincent, pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku.
Hmm… aku tersenyum, Ellen yakin sekali kalau aku yang akan menjadi suaminya.
6 September 2001, Tak sengaja kulihat Vincent makan malam dengan wanita lain sambil tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidak pindah ke lain hati.
Jantungku serasa mau berhenti...
23 Oktober 2001, Aku menemukan surat ucapan terima kasih untuk Vincent, atas candle light dinner di hari ulang tahun seorang wanita dengan nama Melly. Siapakah dia Tuhan? Bukakanlah mataku untuk apa yang Kau kehendaki agar aku ketahui…
Jantungku benar-benar mau berhenti. Melly, wanita yang sempat dekat denganku disaat usia hubunganku dengan Ellen telah mencapai 5 tahun. Melly, yang karenanya aku hampir saja mau memutuskan hubunganku dengan Ellen karena kejenuhanku. Aku telah memutuskan untuk tidak bertemu dengan Melly lagi setelah dekat dengannya selama 4 bulan, dan memutuskan untuk tetap setia kepada Ellen. Aku sungguh tak menduga kalau Ellen mengetahui hubunganku dengan Melly.
4 Januari 2002, Aku dihampiri wanita bernama Melly, Ia menghinaku dan mengatakan Vincent telah selingkuh dengannya. Tuhan, beri aku kekuatan yang berasal daripadaMu.
Bagaimana mungkin Ellen sekuat itu, ia tak pernah mengatakan apapun atau menangis di hadapanku setelah mengetahui aku telah menghianatinya. Aku tahu Melly, dia pasti telah membuat hati Ellen sangat terluka dengan kata-kata tajam yang keluar dari mulutnya. Nafasku sesak, tak mampu kubayangkan apa yang Ellen rasakan saat itu.
14 Februari 2002, Vincent melamarku di hari jadi kami yang ke-6. Tuhan apa yang harus kulakukan? Berikan aku tanda untuk keputusan yang harus kuambil.
14 Februari 2003, Hari minggu yang luar biasa, aku telah menjadi Nyonya Alexander Vincent Winoto. Terima kasih Tuhan!
18 Juli 2005, Pertengkaran pertama kami sebagai keluarga. Aku harap aku tak kemanisan lagi membuatkan teh untuknya. Tuhan, bantu aku agar lebih berhati-hati membuatkan teh untuk suamiku.
7 April 2006, Vincent marah padaku, aku tertidur pulas saat ia pulang kantor sehingga ia menunggu di depan rumah agak lama. Seharian aku berada mall mencari jam idaman Vincent, aku ingin membelikan jam itu di hari ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Tuhan, beri kedamaian di hati Vincent agar ia tidak marah lagi padaku, aku tak akan tidur di sore hari lagi kalau Vincent belum pulang walaupun aku lelah.
Aku mulai menangis, Ellen mencoba membahagiakanku tapi aku malah memarahinya tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Jam itu adalah jam kesayanganku yang kupakai sampai hari ini, tak kusadari ia membelikannya dengan susah payah.
15 November 2007, Vincent butuh meja untuk menaruh kopi di ruang keluarga, dia sangat suka membaca di sudut ruang itu. Tuhan, bantu aku menabung agar aku dapat membelikan sebuah meja, hadiah Natal untuk Vincent.
Aku tak dapat lagi menahan tangisanku, Ellen tak pernah mengatakan meja itu adalah hadiah Natal untukku. Ya, ia memang membelinya di malam Natal dan menaruhnya hari itu juga di ruang keluarga.
Aku sudah tak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Ellen sungguh diberi kekuatan dari Tuhan untuk mencintaiku tanpa syarat. Aku berlari keluar kamar, kukecup kening Ellen dan ia terbangun… “Maafkan aku Ellen, Aku mencintaimu, Selamat ulang tahun…” (ts)
------------ --------- -------
Jika manusia bisa mencintai pasangannya tanpa syarat. Bayangkan, bagaimana besarnya cinta Tuhan kepada kita yang adalah ciptaanNya… anakNya… sahabatNya… saudaraNya… sehingga Ia memberikan AnakNya yang kekasih untuk mati di kayu salib bagi kita.
BKM - Buletin Komunitas Mudika Edisi Oktober 2008
Have a blessed day!
Tere
Yoh 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"
Credits to :
Hari ini, 27 Agustus adalah ulang tahun Ellen. Kami bertengkar pagi ini karena Ellen kesiangan membangunkanku. Aku kesal dan tak mengucapkan selamat ulang tahun padanya, kecupan di keningnya yang biasa kulakukan di hari ulang tahunnya tak mau kulakukan. Malam sekitar pukul 7, Ellen sudah 3 kali menghubungiku untuk memintaku segera pulang dan makan malam bersamanya, tentu saja permintaannya tidak kuhiraukan.
Jam menunjukkan pukul 10 malam, aku merapikan meja kerjaku dan beranjak pulang. Hujan turun sangat deras, sudah larut malam tapi jalan di tengah kota Jakarta masih saja macet, aku benar-benar dibuat kesal oleh keadaan. Membayangkan pulang dan bertemu dengan Ellen membuatku semakin kesal!
Akhirnya aku sampai juga di rumah pukul 12 malam, dua jam perjalanan kutempuh yang biasanya aku hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai di rumah.
Kulihat Ellen tertidur di sofa ruang keluarga. Sempat aku berhenti di hadapannya dan memandang wajahnya. “Ia sungguh cantik” kataku dalam hati, “Wanita yang menjalin hubungan denganku selama 7 tahun sejak duduk di bangku SMA yang kini telah kunikahi selama 5 tahun, tetap saja cantik”. Aku menghela nafas dan meninggalkannya pergi, aku ingat kalau aku sedang kesal sekali dengannya.
Aku langsung masuk ke kamar. Di meja rias istriku kulihat buku itu, buku coklat tebal yang dimiliki oleh istriku. Bertahun-tahun Ellen menulis cerita hidupnya pada buku coklat itu. Sejak sebelum menikah, tak pernah ia ijinkan aku membukanya. Inilah saatnya! Aku tak mempedulikan Ellen, kuraih buku coklat itu dan kubuka halaman demi halaman secara acak.
14 Februari 1996. Terima kasih Tuhan atas pemberianMu yang berarti bagiku, Vincent, pacar pertamaku yang akan menjadi pacar terakhirku.
Hmm… aku tersenyum, Ellen yakin sekali kalau aku yang akan menjadi suaminya.
6 September 2001, Tak sengaja kulihat Vincent makan malam dengan wanita lain sambil tertawa mesra. Tuhan, aku mohon agar Vincent tidak pindah ke lain hati.
Jantungku serasa mau berhenti...
23 Oktober 2001, Aku menemukan surat ucapan terima kasih untuk Vincent, atas candle light dinner di hari ulang tahun seorang wanita dengan nama Melly. Siapakah dia Tuhan? Bukakanlah mataku untuk apa yang Kau kehendaki agar aku ketahui…
Jantungku benar-benar mau berhenti. Melly, wanita yang sempat dekat denganku disaat usia hubunganku dengan Ellen telah mencapai 5 tahun. Melly, yang karenanya aku hampir saja mau memutuskan hubunganku dengan Ellen karena kejenuhanku. Aku telah memutuskan untuk tidak bertemu dengan Melly lagi setelah dekat dengannya selama 4 bulan, dan memutuskan untuk tetap setia kepada Ellen. Aku sungguh tak menduga kalau Ellen mengetahui hubunganku dengan Melly.
4 Januari 2002, Aku dihampiri wanita bernama Melly, Ia menghinaku dan mengatakan Vincent telah selingkuh dengannya. Tuhan, beri aku kekuatan yang berasal daripadaMu.
Bagaimana mungkin Ellen sekuat itu, ia tak pernah mengatakan apapun atau menangis di hadapanku setelah mengetahui aku telah menghianatinya. Aku tahu Melly, dia pasti telah membuat hati Ellen sangat terluka dengan kata-kata tajam yang keluar dari mulutnya. Nafasku sesak, tak mampu kubayangkan apa yang Ellen rasakan saat itu.
14 Februari 2002, Vincent melamarku di hari jadi kami yang ke-6. Tuhan apa yang harus kulakukan? Berikan aku tanda untuk keputusan yang harus kuambil.
14 Februari 2003, Hari minggu yang luar biasa, aku telah menjadi Nyonya Alexander Vincent Winoto. Terima kasih Tuhan!
18 Juli 2005, Pertengkaran pertama kami sebagai keluarga. Aku harap aku tak kemanisan lagi membuatkan teh untuknya. Tuhan, bantu aku agar lebih berhati-hati membuatkan teh untuk suamiku.
7 April 2006, Vincent marah padaku, aku tertidur pulas saat ia pulang kantor sehingga ia menunggu di depan rumah agak lama. Seharian aku berada mall mencari jam idaman Vincent, aku ingin membelikan jam itu di hari ulang tahunnya yang tinggal 2 hari lagi. Tuhan, beri kedamaian di hati Vincent agar ia tidak marah lagi padaku, aku tak akan tidur di sore hari lagi kalau Vincent belum pulang walaupun aku lelah.
Aku mulai menangis, Ellen mencoba membahagiakanku tapi aku malah memarahinya tanpa mau mendengarkan penjelasannya. Jam itu adalah jam kesayanganku yang kupakai sampai hari ini, tak kusadari ia membelikannya dengan susah payah.
15 November 2007, Vincent butuh meja untuk menaruh kopi di ruang keluarga, dia sangat suka membaca di sudut ruang itu. Tuhan, bantu aku menabung agar aku dapat membelikan sebuah meja, hadiah Natal untuk Vincent.
Aku tak dapat lagi menahan tangisanku, Ellen tak pernah mengatakan meja itu adalah hadiah Natal untukku. Ya, ia memang membelinya di malam Natal dan menaruhnya hari itu juga di ruang keluarga.
Aku sudah tak sanggup lagi membuka halaman berikutnya. Ellen sungguh diberi kekuatan dari Tuhan untuk mencintaiku tanpa syarat. Aku berlari keluar kamar, kukecup kening Ellen dan ia terbangun… “Maafkan aku Ellen, Aku mencintaimu, Selamat ulang tahun…” (ts)
------------ --------- -------
Jika manusia bisa mencintai pasangannya tanpa syarat. Bayangkan, bagaimana besarnya cinta Tuhan kepada kita yang adalah ciptaanNya… anakNya… sahabatNya… saudaraNya… sehingga Ia memberikan AnakNya yang kekasih untuk mati di kayu salib bagi kita.
BKM - Buletin Komunitas Mudika Edisi Oktober 2008
Have a blessed day!
Tere
Yoh 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"
Credits to :
Teresia Stephany" tazmania_love333@yahoo.com
Labels:
Lovely Stories
Sukses, Kaya, dan Kasih Sayang
Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia
melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu
tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua
pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk
mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu
sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu,kami tak
ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua
kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia
berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali,
dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama" , kata pria itu hampir
bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu
berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria
berjanggut di sebelahnya, "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil
memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama
Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang
boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran.
"Ohho...menyenangka n sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si
Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita
tak mengundang si Kesuksesan saja?
Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen
ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan
siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita
mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam?
Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. "
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk
si Kasih-sayang ini ke dalam.
Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.
"Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda
menjadi tamu kita malam ini."
Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata,
kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita
itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si
Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si
Kekayaan, atau si Kesuksesan,
maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si
Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu
bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan
ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si
Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada
jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat
berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.
melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu
tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua
pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk
mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu
sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu,kami tak
ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua
kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia
berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali,
dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama" , kata pria itu hampir
bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu
berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria
berjanggut di sebelahnya, "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil
memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama
Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang
boleh masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran.
"Ohho...menyenangka n sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si
Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita
tak mengundang si Kesuksesan saja?
Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen
ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan
siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita
mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam?
Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang. "
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk
si Kasih-sayang ini ke dalam.
Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.
"Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda
menjadi tamu kita malam ini."
Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata,
kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita
itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si
Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si
Kekayaan, atau si Kesuksesan,
maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si
Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu
bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan
ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si
Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada
jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat
berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.
Labels:
Articles,
Inspiration
Kisah Sebuah Senyuman
Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana .
Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.
Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.
Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.Â
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.Â
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."
Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!
Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.
Credits to
Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.
Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.
Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.
Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.
Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.
Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.Â
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.Â
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.
Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."
Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!
Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.
Credits to
ferry_0307@yahoo.co.id
Labels:
Articles
Beware of your fantasy !
A cabbie picks up a nun. She gets into the cab, and the cab driver won't
stop staring at her. She asks him why he is staring and he replies, 'I have
a question to ask you but I don't want to offend you.'
She answers, 'My dear son, you cannot offend me. When you're as old as I am
and have been a nun as long as I have, you get a chance to see and hear just
about everything. I'm sure that there's nothing you could say or ask that I
would find offensive.'
'Well, I've always had a fantasy to have a nun kiss me.'
She responds, 'Well let's see what we can do about that: 1st, you have to be
single, and 2nd, you must be Catholic.' The cab driver is very excited and
says, 'Yes, I am single and I'm Catholic too!' The nun says, 'Okay, pull
into the next alley.' He does and the nun fulfills his fantasy.
But when they get back on the road, the cab driver starts crying. 'My dear
child', said the nun, 'why are you crying?'
'Forgive me sister, but I have sinned. I lied, I must confess, I'm married
and I'm Jewish.' The nun says, 'That's okay, my name is Kevin, and I'm on my
way to a Halloween party!'
stop staring at her. She asks him why he is staring and he replies, 'I have
a question to ask you but I don't want to offend you.'
She answers, 'My dear son, you cannot offend me. When you're as old as I am
and have been a nun as long as I have, you get a chance to see and hear just
about everything. I'm sure that there's nothing you could say or ask that I
would find offensive.'
'Well, I've always had a fantasy to have a nun kiss me.'
She responds, 'Well let's see what we can do about that: 1st, you have to be
single, and 2nd, you must be Catholic.' The cab driver is very excited and
says, 'Yes, I am single and I'm Catholic too!' The nun says, 'Okay, pull
into the next alley.' He does and the nun fulfills his fantasy.
But when they get back on the road, the cab driver starts crying. 'My dear
child', said the nun, 'why are you crying?'
'Forgive me sister, but I have sinned. I lied, I must confess, I'm married
and I'm Jewish.' The nun says, 'That's okay, my name is Kevin, and I'm on my
way to a Halloween party!'
Labels:
Jokes
Stress adalah Beban yang dipikul terlalu lama
Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen F. Covey
mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya:
"Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?"
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya, " kata Covey.
"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya
memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan
ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak
akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya," lanjut
Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut,
istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi." Kita harus meninggalkan
beban kita secara periodic, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini,
tinggalkan beban tersebut."
"Bukan beban berat yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita
memikul beban tersebut."
credits to
http://www.haryoardito.com
mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya:
"Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?"
Para siswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya, " kata Covey.
"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya
memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya
memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan
ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya
memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."
"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak
akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya," lanjut
Covey. "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut,
istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi." Kita harus meninggalkan
beban kita secara periodic, agar kita dapat lebih segar dan mampu
membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore ini,
tinggalkan beban tersebut."
"Bukan beban berat yang membuat kita Stress, tetapi lamanya kita
memikul beban tersebut."
credits to
http://www.haryoardito.com
Labels:
Stress Management
Thursday, October 16, 2008
Paradigma Berbeda, Hasil berbeda
Thursday, October 16, 2008
0
Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya
berpesan dua hal: - Pertama :Jangan pernah
menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, - Kedua: Jika mereka
pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya
terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah
ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya
sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup
menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang
bungsu: "Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya
tidak boleh menagih hutang kepada orang yang
berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh
menagih". "Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah
ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar
matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya
saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah
itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung: "Ini semua adalah karena
saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih
kepada orang yang berhutang kepada saya, maka
saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya
berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari,
maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit
dan pulang sesudah matahari terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum toko
lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain
tutup." "Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku
menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama".
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan
presepsi yang berbeda. Jika kita melihat
dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah
perjalanan membuat kita sukses tetapi kita
bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita .. pilihan
ada di tangan anda. 'Berusahalah melakukan
hal biasa dengan cara yang luar biasa.
Catatan
Bila kita menelaah lebih jauh, cerita singkat diatas cukup menggambarkan
bagaimana cara kita memproses informasi yang terima
ke dalam pikiran sampai membentuk persepsi dan menjadi perilaku. Jelas, dari
setiap persepsi atau paradigma dan perilaku akan
memberikan hasil yang berbeda.
Perilaku adalah buah dari Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata
bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian.
Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu
maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari
bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku
yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang
syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan
informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada
bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang
lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali
merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau
buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana
persepsi yang berada di otak kepala.
Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu
sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan
siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita
tidak bisa mengubah dapat mengubah cara pandang kita tanpa
sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir.
Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita
melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui
paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup
akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma
dengan pusat yang lain.
Sementara kita mengembangkan paradigma yang memberdaya kita untuk melihat
melalui lensa kepentingan ketimbang kegentingannya,
kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengorganisasi dan melaksanakan
setiap minggu dari hidup kita di sekitar prioritas kita
yang lain, untuk menjalani apa yang kita katakan. Kita tidak akan bergantung
pada orang lain atau benda apa pun untuk manajemen
yang efektif atas hidup kita.
Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah
bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma
menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan
paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat.
Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku
kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan
orang lain.
Tak salah memang perilaku yang ditampilkan secara kasat mata
mengidentifikasi dengan paradigma kita yang kita miliki terhadap sesuatu
atau siapapun, tentunya yang perlu diperiksa adalah komponen-komponen
saringan proses pikiran kita mulai dari menerima informasi
sampai dengan membuatnya menjadi perilaku, mana yang perlu kita perbaiki
apakah nilai-nilai kita, pengalaman-pengalam an kita,
meta program yang kita punya, saringan
distorsi-penghapusa n-pen-generalisa si-an atau entah saringan saja yang
mempengaruhi kita
dalam pengambilan keputusan atas reaksi atau perilaku apa yang kita lakukan.
Bisa jadi salah satu dari merekalah yang mungkin saja
mendomisasi keputusan kita. Sebuah PILIHAN, bukan ! (Mohamad Yunus) m
berpesan dua hal: - Pertama :Jangan pernah
menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, - Kedua: Jika mereka
pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya
terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah
ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya
sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup
menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang
bungsu: "Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya
tidak boleh menagih hutang kepada orang yang
berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang
kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh
menagih". "Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah
ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar
matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya
saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah
itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung: "Ini semua adalah karena
saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih
kepada orang yang berhutang kepada saya, maka
saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya
berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari,
maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit
dan pulang sesudah matahari terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum toko
lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain
tutup." "Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku
menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama".
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan
presepsi yang berbeda. Jika kita melihat
dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah
perjalanan membuat kita sukses tetapi kita
bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita .. pilihan
ada di tangan anda. 'Berusahalah melakukan
hal biasa dengan cara yang luar biasa.
Catatan
Bila kita menelaah lebih jauh, cerita singkat diatas cukup menggambarkan
bagaimana cara kita memproses informasi yang terima
ke dalam pikiran sampai membentuk persepsi dan menjadi perilaku. Jelas, dari
setiap persepsi atau paradigma dan perilaku akan
memberikan hasil yang berbeda.
Perilaku adalah buah dari Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata
bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian.
Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu
maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari
bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku
yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang
syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan
informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada
bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang
lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali
merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau
buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana
persepsi yang berada di otak kepala.
Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu
sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan
siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita
tidak bisa mengubah dapat mengubah cara pandang kita tanpa
sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya.
Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir.
Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita
melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui
paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup
akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma
dengan pusat yang lain.
Sementara kita mengembangkan paradigma yang memberdaya kita untuk melihat
melalui lensa kepentingan ketimbang kegentingannya,
kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengorganisasi dan melaksanakan
setiap minggu dari hidup kita di sekitar prioritas kita
yang lain, untuk menjalani apa yang kita katakan. Kita tidak akan bergantung
pada orang lain atau benda apa pun untuk manajemen
yang efektif atas hidup kita.
Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah
bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma
menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan
paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat.
Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku
kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan
orang lain.
Tak salah memang perilaku yang ditampilkan secara kasat mata
mengidentifikasi dengan paradigma kita yang kita miliki terhadap sesuatu
atau siapapun, tentunya yang perlu diperiksa adalah komponen-komponen
saringan proses pikiran kita mulai dari menerima informasi
sampai dengan membuatnya menjadi perilaku, mana yang perlu kita perbaiki
apakah nilai-nilai kita, pengalaman-pengalam an kita,
meta program yang kita punya, saringan
distorsi-penghapusa n-pen-generalisa si-an atau entah saringan saja yang
mempengaruhi kita
dalam pengambilan keputusan atas reaksi atau perilaku apa yang kita lakukan.
Bisa jadi salah satu dari merekalah yang mungkin saja
mendomisasi keputusan kita. Sebuah PILIHAN, bukan ! (Mohamad Yunus) m
Labels:
Paradigma
Think Out of Box
THINK OUT OF THE BOX.
Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.
Berapa besar space yang ada "di dalam box" tsb ? Relatif
Berapa besar space yang ada "di luar box" tsb ? WOW! No Limit
Coba
kita lupakan segenap teori canggih dunia marketing (ttg brand equity,
market share, dst,dst). Sementara banyak orang yang masih harus
bergelut dalam kesibukan marketing setiap hari setelah 10 tahun
bekerja, mari kita simak kisah ilustrasi seorang TUKANG BECAK tamatan
SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih
kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!
Becak ke-1 :
==>
Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp.
60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya
sekitar Rp. 30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp.
30,000/hari. Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang
harganya Rp. 12 juta/unit. Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari.
Sementara
ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp.
60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.
Becak Ke-3 :
==>
Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.
Becak Ke-4 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-5 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-6 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-7 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-8 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-9 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-10 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.
Setelah
becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke
orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10
becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari,
atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal
semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari
sebuah bisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti
dalam ilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan
bisa terjadi. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu ? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah ? Buanyyaaak sekali.
Sekarang
bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau
bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan
kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan.... THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.
Kunci
kesuksesannya terletak pada "duplikasi". Ini rahasianya : "Jalankan
bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita
secara penuh dalam bisnis tsb". Cth : ikuti
bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dst.
Mari berhitung matematika ...
Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja berikut ini, mana yang Anda pilih ?
1).
Kontrak kerja 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, gaji/bulan Rp. 100 juta.
2). Kontrak kerja 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, gaji di bulan pertama
cuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan. Pilih mana ????
Jawabannya :
Option I : Gaji Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar
Option II :
1. 1000 13. 4 juta
2. 2000 14. 8 juta
3. 4000 15. 16 juta
4. 8000 16. 32 juta
5. 16,000 17. 64 juta
6. 32,000 18. 128 juta
7. 64,000 19. 256 juta
8. 128,000 20. 512 juta
9. 256,000 21. 1024 juta
10. 512,000 22. 2048 juta
11. 1024,000 23. 4096 juta
12. 2 juta 24. 8192 juta atau (8,192 Milyar)
Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR !!!
Kekuatan
duplikasi ini bahkan dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling
cemerlang penemu bom atom, ia mengatakan "Kekuatan duplikasi adalah
keajaiban dunia ke delapan".
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks) ?
Bayangkan
seorang jenius marketing sekaliber Schultz ( ia baru dijuluki jenius
marketer setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis
tsb, ia diteriakin GILA dan ditolak ratusan orang), yang mampu mengubah
produk komoditas (kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experienc e).
Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC. Ia
pandai pula memanfaatkan media sebagai "public relation" untuk
mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula membangun partnership dgn
perusahaan global spt Pepsi, dst. Hasilnya
LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi pertama yang
dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 toko di
tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiap
tahun sampai sekarang..... Schultz
lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang
"mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu
saja sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C.
Smith. Baik
sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom".
Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas
dunia...... Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial freedom", walaupun hanya di kelas regional saja....
Bila
sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1
pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali kuadrat lebih banyak (SD ke
S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas) . Mari
kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa memanfaatkan
hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai
dalam 5 tahun mendatang....
Crredits to
Idzma Mahayattika
GO TEaM corp
Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.
Berapa besar space yang ada "di dalam box" tsb ? Relatif
Berapa besar space yang ada "di luar box" tsb ? WOW! No Limit
Coba
kita lupakan segenap teori canggih dunia marketing (ttg brand equity,
market share, dst,dst). Sementara banyak orang yang masih harus
bergelut dalam kesibukan marketing setiap hari setelah 10 tahun
bekerja, mari kita simak kisah ilustrasi seorang TUKANG BECAK tamatan
SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih
kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!
Becak ke-1 :
==>
Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp.
60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya
sekitar Rp. 30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp.
30,000/hari. Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang
harganya Rp. 12 juta/unit. Becak Ke-2 :
==> Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari.
Sementara
ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp.
60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.
Becak Ke-3 :
==>
Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.
Becak Ke-4 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-5 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-6 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-7 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-8 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-9 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.
Becak Ke-10 :
==>
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp.
300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak baru lagi.
Setelah
becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke
orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10
becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari,
atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal
semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.
Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari
sebuah bisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti
dalam ilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan
bisa terjadi. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu ? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA.
Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah ? Buanyyaaak sekali.
Sekarang
bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau
bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan
kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan.... THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi.
Kunci
kesuksesannya terletak pada "duplikasi". Ini rahasianya : "Jalankan
bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita
secara penuh dalam bisnis tsb". Cth : ikuti
bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dst.
Mari berhitung matematika ...
Jika Anda diberikan 2 option kontrak kerja berikut ini, mana yang Anda pilih ?
1).
Kontrak kerja 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, gaji/bulan Rp. 100 juta.
2). Kontrak kerja 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, gaji di bulan pertama
cuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan. Pilih mana ????
Jawabannya :
Option I : Gaji Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar
Option II :
1. 1000 13. 4 juta
2. 2000 14. 8 juta
3. 4000 15. 16 juta
4. 8000 16. 32 juta
5. 16,000 17. 64 juta
6. 32,000 18. 128 juta
7. 64,000 19. 256 juta
8. 128,000 20. 512 juta
9. 256,000 21. 1024 juta
10. 512,000 22. 2048 juta
11. 1024,000 23. 4096 juta
12. 2 juta 24. 8192 juta atau (8,192 Milyar)
Jika Anda pilih option I, Anda kecolongan hampir 6 MILYAR !!!
Kekuatan
duplikasi ini bahkan dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling
cemerlang penemu bom atom, ia mengatakan "Kekuatan duplikasi adalah
keajaiban dunia ke delapan".
FINANCIAL FREEDOM ALA HOWARD SCHULTZ (pemilik Starbucks) ?
Bayangkan
seorang jenius marketing sekaliber Schultz ( ia baru dijuluki jenius
marketer setelah sukses, tetapi saat pertama kali menawarkan ide bisnis
tsb, ia diteriakin GILA dan ditolak ratusan orang), yang mampu mengubah
produk komoditas (kopi) menjadi produk eksklusif (customer-experienc e).
Ia pandai pula mendapatkan dana segar nan murah melalui GO PUBLIC. Ia
pandai pula memanfaatkan media sebagai "public relation" untuk
mempromosikan Starbucks. Ia pandai pula membangun partnership dgn
perusahaan global spt Pepsi, dst. Hasilnya
LUAR BIASA. Dengan kekuatan "KONSEP DUPLIKASI", kedai kopi pertama yang
dibangun Schultz tahun 1985, menjelma menjadi lebih dari 10,000 toko di
tahun 2006, tersebar di seluruh dunia. Dan terus berlipat GANDA setiap
tahun sampai sekarang..... Schultz
lalu memutuskan untuk PENSIUN. Di tahun 2000, ia menggaji seorang
"mandor" utk mengurus jaringan Starbucks nya di seluruh dunia. Tentu
saja sang mandor disebut dengan istilah keren "CEO" bernama Orin C.
Smith. Baik
sang TUKANG BECAK maupun SCHULTZ sama2 mencapai "financial freedom".
Yang satu pencapaiannya hanya kelas regional, yang satu lagi kelas
dunia...... Sedangkan milyaran penduduk dunia tidak pernah mencapai "financial freedom", walaupun hanya di kelas regional saja....
Bila
sang TUKANG BECAK tamatan SD mampu melakukannya, seorang tamatan S1
pasti bisa melakukannya dengan hasil 3 kali kuadrat lebih banyak (SD ke
S1 kan ada 3 tahap, yakni SMP, SMU, baru Universitas) . Mari
kita ambil hikmahnya. Seandainya salah satu dari kita bisa memanfaatkan
hikmah tsb dgn TAKE ACTION, semoga financial freedom bisa tercapai
dalam 5 tahun mendatang....
Crredits to
Idzma Mahayattika
GO TEaM corp
Labels:
Entrepreneurship
Kopi Asin Rasa Cinta
Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis
tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si
gadis. Sedangkan si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang
begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan
diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. si gadis
agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan
ajakannya.
Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria
sangat gugup untuk berkata apa-apa suasana hening ini berlangsung cukup
lama, dan akhirnya si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita
pulang aja yuk...?!?".
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta
garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan
heran
ke arah si pria, aneh sekali!!. Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja
dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.
Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti
ini?", si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah
pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya
dapat merasakan
rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini.
Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak
saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya,
saya kangen kepada orang tua saya yang masih tinggal di sana."
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si
gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di
hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita
bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya,
perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya.
Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung
halamannya nun jauh di sana, masa kecilnya, dan keluarganya. Suasana
kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga
akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.
Mereka akhirnya
berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria
itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia
sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli .. betul-betul
seseorang yang sangat baik. Si gadis hampir saja kehilangan seorang
lelaki seperti itu! Untung ada kopi asin!!
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang
indah, si gadis menikah dengan si pria dan mereka hidup bahagia
selamanya, dan setiap saat si gadis membuat kopi untuk si pria, ia
membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai
oleh pangerannya.
Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat
yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau
seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku
katakan padamu ... tentang kopi asin. Ingat sewaktu kita pertama kali
jalan bersama? Saya sangat gugup
waktu itu, sebenarnya saya ingin minta
gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya
karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus.
Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi
kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya
terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak
membohongimu untuk suatu apa pun. Sekarang saya sekarat, saya tidak
takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak
suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya
selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya
tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan
untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku.
Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu
lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun
saya harus meminum kopi
asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian
hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi
pakai garam? Si gadis pasti menjawab dengan yakin,
"Rasanya manis !! "
===============
Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain,
tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu
bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.
Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih
manis daripada gula.
Hidup adalah sebuah seni hidup yang teramat indah,
Nikmatilah dengan tanggung jawab dan rasa syukur, Apapun kelebihan dan
kekurangan pasangan anda.
sumber : fwd mailing list
tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si
gadis. Sedangkan si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang
begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan
diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. si gadis
agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan
ajakannya.
Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria
sangat gugup untuk berkata apa-apa suasana hening ini berlangsung cukup
lama, dan akhirnya si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita
pulang aja yuk...?!?".
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta
garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan
heran
ke arah si pria, aneh sekali!!. Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja
dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.
Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti
ini?", si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah
pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya
dapat merasakan
rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini.
Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak
saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya,
saya kangen kepada orang tua saya yang masih tinggal di sana."
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si
gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di
hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita
bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya,
perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya.
Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung
halamannya nun jauh di sana, masa kecilnya, dan keluarganya. Suasana
kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga
akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.
Mereka akhirnya
berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria
itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia
sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli .. betul-betul
seseorang yang sangat baik. Si gadis hampir saja kehilangan seorang
lelaki seperti itu! Untung ada kopi asin!!
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang
indah, si gadis menikah dengan si pria dan mereka hidup bahagia
selamanya, dan setiap saat si gadis membuat kopi untuk si pria, ia
membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai
oleh pangerannya.
Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat
yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau
seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku
katakan padamu ... tentang kopi asin. Ingat sewaktu kita pertama kali
jalan bersama? Saya sangat gugup
waktu itu, sebenarnya saya ingin minta
gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya
karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus.
Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi
kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya
terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak
membohongimu untuk suatu apa pun. Sekarang saya sekarat, saya tidak
takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak
suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya
selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya
tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan
untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku.
Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu
lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun
saya harus meminum kopi
asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian
hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi
pakai garam? Si gadis pasti menjawab dengan yakin,
"Rasanya manis !! "
===============
Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain,
tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu
bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.
Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih
manis daripada gula.
Hidup adalah sebuah seni hidup yang teramat indah,
Nikmatilah dengan tanggung jawab dan rasa syukur, Apapun kelebihan dan
kekurangan pasangan anda.
sumber : fwd mailing list
Labels:
Lovely Stories
Kesempatan.... dalam kesempitan
Dalam sebuah perjalanan dinas , seorang manager dan stafnya yang masih muda menggunakan kereta api jurusan Bandung-Jakarta. Tempat duduk yang tersisa hanyalah di depan wanita muda yang cantik dan neneknya. Sang manajer dan staff nya akhirnya duduk berhadapan dengan nenek dan gadis tersebut, dan kemudian menyesuaikan diri dengan membuka percakapan.
Percakapan tersebut berlangsung tanpa terasa kereta yang mereka tumpangi mulai memasuki terowongan. tiba-tiba lampu dalam gerbong kereta tersebut pun mati. gelap gulita.
Setelah beberapa lama, keempat orang ini dan penumpang lain diliputi kegelapan total. Mereka hanya ditemani oleh deru lokomotif serta bunyi roda kereta api. keempat orang berdekatan ini mendengar dua suara lain yang cukup keras, yaitu sebuah ciuman dan tamparan.
Setelah melewati terowongan tersebut, keempat orang ini saling menerjemahkan bunyi ciuman dan tamparan tadi dengan persepsi masing-masing
Si gadis berpikir " saya merasa tersanjung, manajer berdasi di depan saya ini telah mencium saya , namun saya sangat malu karena nenek menamparnya"
Nenek gadis tersebut berpikir " saya kesal karena orang muda itu mencium cucu saya, namun saya bangga karena cucu saya punya keberanian untuk membalasnya"
Sang manajer, duduk diam berpikir " staff saya berani sekali mencium gadis tersebut, namun.... kenapa gadis tersebut keliru dan kemudian menampar saya ?"
nampaknya, hanya staff itu satu-satunya orang yang tahu apa sesungguhnya yang terjadi sebab dalam waktu singkat dia mempunyai kesempatan untuk mencium seorang gadis cantik sekaligus menampar manajernya.
--------------------------------------------END--------------------------------------------------
Hikmah cerita ini, siapa yang jeli melihat kesempatan dan memanfaatkan situasi akan memperoleh keuntungan dari kondisi tersebut.
Percakapan tersebut berlangsung tanpa terasa kereta yang mereka tumpangi mulai memasuki terowongan. tiba-tiba lampu dalam gerbong kereta tersebut pun mati. gelap gulita.
Setelah beberapa lama, keempat orang ini dan penumpang lain diliputi kegelapan total. Mereka hanya ditemani oleh deru lokomotif serta bunyi roda kereta api. keempat orang berdekatan ini mendengar dua suara lain yang cukup keras, yaitu sebuah ciuman dan tamparan.
Setelah melewati terowongan tersebut, keempat orang ini saling menerjemahkan bunyi ciuman dan tamparan tadi dengan persepsi masing-masing
Si gadis berpikir " saya merasa tersanjung, manajer berdasi di depan saya ini telah mencium saya , namun saya sangat malu karena nenek menamparnya"
Nenek gadis tersebut berpikir " saya kesal karena orang muda itu mencium cucu saya, namun saya bangga karena cucu saya punya keberanian untuk membalasnya"
Sang manajer, duduk diam berpikir " staff saya berani sekali mencium gadis tersebut, namun.... kenapa gadis tersebut keliru dan kemudian menampar saya ?"
nampaknya, hanya staff itu satu-satunya orang yang tahu apa sesungguhnya yang terjadi sebab dalam waktu singkat dia mempunyai kesempatan untuk mencium seorang gadis cantik sekaligus menampar manajernya.
--------------------------------------------END--------------------------------------------------
Hikmah cerita ini, siapa yang jeli melihat kesempatan dan memanfaatkan situasi akan memperoleh keuntungan dari kondisi tersebut.
Labels:
Motivation
Wednesday, October 15, 2008
Fight it or Not ?
Wednesday, October 15, 2008
0
Sebuah cerita tentang Julius Caesar yang menaklukan pantai Brittania dengan strategi yang cukup unik. Ketika itu, Pasukan Caesar berhasil mendarat pasukannya di tengah malam yang dingin. Tiba-tiba , pasukannya yang sedang menyembunyikan kapal-kapal tersebut terkejut karena Caesar memerintahkan untuk membakar kapal-kapal tersebut. Dengan begini , maka mental tentara yang masih mempunyai persentase "menyerah" kini dihadapkan pada pilihan bahwa mereka harus bertempur habis-habisan untuk hidup karena tidak bisa pulang lagi dengan kapal yang telah dibakar itu.
Apa jadinya jika Caesar tidak menerapkan strategi ini ? tentaranya akan berpikir bahwa "ada dua pilihan, menang atau kalah dan pulang dengan kapal" , percaya atau tidak bahwa ketika ada pilihan untuk kalah pikiran bawah sadar kita akan cenderung memilih untuk "kalah" karena lebih mudah dan tidak perlu bersusah payah.
Terkadang hal ini terjadi dalam hidup kita sendiri ketika kita mengatakan "akh ada hari esok kok" itu menandakan mental kita tidak ubahnya dengan para tentara tersebut. Namun apa jadinya jika kita mengubah persepsi kita menjadi "hari ini kita harus berusaha sebaik mungkin" ? tentunya segala sesuatu yang kita kerjakan akan lebih maksimal. Sehingga jalan menuju sukses akan kian terbuka lebar.
Satu poin penting adalah kekhawatiran. Khawatir untuk gagal ketika memulai. Ketika dihadapkan pada persepsi kekhawatiran kita. Kita telah membiarkan kekhawatiran kita yang tidak perlu itu mengganggu kita untuk bisa meraih apa yang kita inginkan.
bagaimana kalau kita mencoba mengubah persepsi dari khawatir akan hal ini dan itu sebelum memulai dengan langsung memulainya ? ketika kita putuskan bahwa kita harus fight ! maka pikiran bawah sadar kita serta merta akan mengikuti kemauan kita.
Di masa sekarang yang penuh persaingan dan cenderung keras , ada dua pilihan : Fight it or not ? dan anda bisa menjawab sendiri , mana yang lebih baik.
Jika kita memutuskan untuk tidak fight, maka kita akan terlindas oleh jaman dan menjadi barang rongsokan lebih cepat , sementara ketika kita memutuskan untuk fight !
maka ada dua kemungkinan :
kalah atau menang !
gagal atau sukses !
sedih atau bahagia !
etc
akan lebih baik memutuskan untuk fight untuk bisa survive di jaman sekarang karena menawarkan kemungkinan untuk berhasil ataupun gagal, sementara orang yang memilih menyerah duluan akan menjadi orang gagal yang tidak pernah mencoba ( so pasti gagal, wong dia tidak berbuat apa-apa)
Jadi , jalan untuk sukses adalah ketika kita sudah menapakkan langkah dan menentukan visi kita dengan jelas, maka kita harus sebisa mungkin memiliki mental seperti Julius Caesar ajarkan kepada tentaranya.
Apa jadinya jika Caesar tidak menerapkan strategi ini ? tentaranya akan berpikir bahwa "ada dua pilihan, menang atau kalah dan pulang dengan kapal" , percaya atau tidak bahwa ketika ada pilihan untuk kalah pikiran bawah sadar kita akan cenderung memilih untuk "kalah" karena lebih mudah dan tidak perlu bersusah payah.
Terkadang hal ini terjadi dalam hidup kita sendiri ketika kita mengatakan "akh ada hari esok kok" itu menandakan mental kita tidak ubahnya dengan para tentara tersebut. Namun apa jadinya jika kita mengubah persepsi kita menjadi "hari ini kita harus berusaha sebaik mungkin" ? tentunya segala sesuatu yang kita kerjakan akan lebih maksimal. Sehingga jalan menuju sukses akan kian terbuka lebar.
Satu poin penting adalah kekhawatiran. Khawatir untuk gagal ketika memulai. Ketika dihadapkan pada persepsi kekhawatiran kita. Kita telah membiarkan kekhawatiran kita yang tidak perlu itu mengganggu kita untuk bisa meraih apa yang kita inginkan.
bagaimana kalau kita mencoba mengubah persepsi dari khawatir akan hal ini dan itu sebelum memulai dengan langsung memulainya ? ketika kita putuskan bahwa kita harus fight ! maka pikiran bawah sadar kita serta merta akan mengikuti kemauan kita.
Di masa sekarang yang penuh persaingan dan cenderung keras , ada dua pilihan : Fight it or not ? dan anda bisa menjawab sendiri , mana yang lebih baik.
Jika kita memutuskan untuk tidak fight, maka kita akan terlindas oleh jaman dan menjadi barang rongsokan lebih cepat , sementara ketika kita memutuskan untuk fight !
maka ada dua kemungkinan :
kalah atau menang !
gagal atau sukses !
sedih atau bahagia !
etc
akan lebih baik memutuskan untuk fight untuk bisa survive di jaman sekarang karena menawarkan kemungkinan untuk berhasil ataupun gagal, sementara orang yang memilih menyerah duluan akan menjadi orang gagal yang tidak pernah mencoba ( so pasti gagal, wong dia tidak berbuat apa-apa)
Jadi , jalan untuk sukses adalah ketika kita sudah menapakkan langkah dan menentukan visi kita dengan jelas, maka kita harus sebisa mungkin memiliki mental seperti Julius Caesar ajarkan kepada tentaranya.
Labels:
Motivation
Subscribe to:
Posts (Atom)